REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu penyedia layanan ojek sepeda motor lewat booking online, UberJEK meluncurkan program franchise untuk pasar nasional. Meski baru akan diluncurkan resmi bulan depan, antusiasme masyarakat membuat UberJEK mengejar permintaan pasar.

CEO & Founder UberJEK Aris Wahyudi mengatakan peluncuran program franchise tersebut untuk mengajak pengusaha di kota-kota besar di seluruh Indonesia menjalin kemitraan dalam usaha ojek online. Menurutnya, dengan kerjasama ini, maka para mitra dapat memulai bisnis ojek online tanpa harus repot untuk membuat software aplikasi berbasis Andoid dan iOS.

"Karena semua sudah disediakan oleh UberJEK. Selain itu, para mitra dapat menggunakan brandname UberJEK yang sudah go international. Dan yang terpenting, mitra tinggal menerapkan konsep bisnis dan manajemen UberJEK, sehingga kemungkinan gagal atau rugi akibat proses uji coba (try & error) dapat dihindari,” kata Aris.

Aris mengakui bisnis aplikasi seperti ojek online berbeda dengan bisnis konvensional yang ada. Sebab kesuksesan bisnis start-up seperti UberJEK sangat dipengaruhi oleh kemampuan teknologi dan ketepatan dalam formulasi konsep bisnis. Pun, ia menawarkan syarat yang terbilang mudah kepada siapapun yang ingin membuka cabang Uberjek di kotanya.

“Apa yang perlu dilakukan oleh para mitra hanyalah menyediakan kantor perwakilan UberJEK di kota yang bersangkutan, serta menyediakan dana investasi sebesar Rp 500 juta. Dana investasi ini digunakan untuk memperoleh hak merek dagang UberJEK selama tiga tahun, software aplikasi Android dan iOS, SOP (Standard Operating Procedure) proses bisnis, dukungan marketing, sampai pelatihan karyawan,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika