Selasa 24 Nov 2015 06:34 WIB

Pedagang Ponsel Dirampok Oknum Mengaku Polisi

Rep: c37/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi Perampokan
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Perampokan

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pedagang telepon seluler di Giant Hyper Mall, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, menjadi korban perampokan oknum yang mengaku sebagai polisi dari Mabes Polri, pada Kamis (19/11) siang. Akibatnya, Acan (40 tahun) menderita kerugian sebesar Rp 55 juta.

Kejadian bermula saat Acan dan Desi (32 tahun), istrinya, mengangkut troli berisi ponsel dagangan mereka di parkiran mobil mal tersebut. Saat tengah mengangkut, Desi pergi lebih dulu ke toko milik mereka dengan troli berisi dagangan.

Sementara Acan di parkiran mobil masih sibuk menurunkan barang dagangan lainnya ke troli. Ketika sedang mendorong troli berisi 70 ponsel dagangannya, tiba-tiba Acan dihadang oleh seorang pria berbaju merah. "Mereka mengaku polisi dari Mabes Polri," ungkap Acan saat dihubungi Senin (23/11).

Acan menuturkan, pria yang mengaku polisi itu menuding dirinya yang sebagai penjual ponsel distributor akan merusak moral bangsa. Di tengah kebingungannya, datang lagi pria lain yang mengaku sebagai rekan pria mencurigakan tersebut.

Merasa akan terjadi hal yang berbahaya, Acan pun berkeinginan untuk berteriak. Nahas, kendati pada siang hari, saat itu situasi parkiran cukup gelap dan sepi. Apalagi ada dua orang pria lainnya muncul. "Saya mau teriak, tapi kondisi sepi. Saat mau kabur ada dua orang pria lainnya datang," kata Acan.

Acan pun dipaksa masuk ke dalam sebuah mobil berjenis Toyota Agya oleh dua dari empat orang kawanan yang menghadangnya. Sementara dua orang lainnya memasukkan semua barang dagangan miliknya dari troli ke bagasi mobil.

Setelahnya keempat pelaku langsung membawa Acan pergi dari parkiran hyper mall. Acan pun dibawa dari Kota Bekasi menuju Bandara Soekarno Hatta-Kemayoran-Pademangan dan Ancol. Di tengah jalan, seorang pelaku menyita telpon seluler milik Acan. Ia pun dipaksa untuk meminta uang tunai sebesar Rp 50 juta pada keluarganya.

"Akhirnya saya telpon istri saya di bawah arahan keempat pelaku tersebut dan memberikan uangnya," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement