REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap memproses permintaan perubahan penetapan lokasi (Panlok) rencana pembangunan jalan tol Bogor Ring Road Seksi II B dan III.
Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, PT Marga Sarana Jabar sebagai pengelola tol tersebut sudah menyampaikan secara resmi perubahan Panlok Seksi II B dan III. Awalnya, lokasi tersebut Kedung Halang-Yasmin menjadi Kedung Halang-Parung lalu Simpang Yasmin-Dramaga menjadi Simpang Yasmin-Salabenda.
“Kami segera merespon permintaan perubahan panlok ini,” ujar Iwa kepada wartawan, Senin (23/11).
Iwa mengatakan, Surat Perintah Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) seksi II B dan III dijanjikan diproses dalam satu pekan jika persyaratan dari pihak pengelola sudah lengkap. Karena itu, Iwa meminta meski pihaknya siap memproses, korporasi harus memastikan kelengkapannya.
Menurutnya, jika Panlok sudah disetujui maka perusahaan gabungan PT Jasa Marga, CMNP dan BUMD PT Jasa Sarana tersebut segera memproses pembangunan BRR seksi II B dari Kedung Badak-Parung. Namun, karena tol ini oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor dianggap vital maka desain seksi III diminta diubah agar lalu lintas orang dan barang lebih optimal.
Menurut Iwa, berubahnya trase dari Simpang Yasmin ke Salabenda yang nantinya akan terhubung dengan tol Depok-Antasari dinilai sangat menguntungkan. Baik bagi pemecahan solusi kemacetan di Bogor, maupun bagi pemasukan pengelola.
Sementara menurut Direktur Investasi dan Pengembangan PT Jasa Sarana Diah SH Wahjusari, BUMD PT Jasa Sarana siap mendukung kebutuhan percepatan pembangunan Tol Lingkar Bogor Seksi II B dan III.
Pengelolaan tol yang dipegang PT Marga Sarana Jabar tersebut, diharapkan terus berkembang melayani pengguna jalan. Menurut Diah, Jasa Sarana sebagai salah satu pemegang saham siap mendukung kelanjutan proyek ini baik dari sisi pendanaan maupun percepatan perubahan penetapan lokasi.
Marga Sarana Jabar akan, kata dia, akan melanjutkan pembangunan Seksi II B dari Kedungbadak-Parung sepanjang 2,47 kilometer pada pertengahan 2016 mendatang. “Proyek ini didukung sekali oleh Pemkot Bogor, dari mulai pemindahan utilitas sampai pembebasan lahan, tidak ada masalah,” katanya.