Senin 23 Nov 2015 09:15 WIB

Mengupas Tuntas Peristiwa 10 November (Habis)

Pementasan drama kolosal Surabaya Membara sebagai peringatan Hari Pahlawan pada 10 November.
Foto:

Harapan lebih menantang datang dari Kepala Jurusan Sejarah Universitas Negeri Surabaya (Unsesa) Sumarno. Ia mengharapkan LKBN Antara untuk memperluas peran kesejarahan hingga peran kekinian.

"Misalnya, LKBN Antara bisa mendorong pemerintah untuk mewajibkan pakaian pejuang pada setiap 9-10 November bukan hanya bagi pelajar, tapi seluruh masyarakat, baik di kantor, kampus, perusahaan, maupun perkampungan," katanya.

Selain itu, LKBN Antara juga harus 'memprovokasi' pemerintah untuk menggelar Surabaya Festival Heroik, serta mewajibkan seluruh toko dan kantor memasang simbol kepahlawanan seperti foto Bung Tomo berpidato atau pejuang lainnya pada setiap November.

"LKBN Antara juga harus 'memprovokasi' masyarakat untuk memasang bendera di seluruh kampung seperti halnya HUT Kemerdekaan. LKBN Antara juga harus mengusulkan Doel Arnowo, Mayjen Sungkono, dan Arek Suroboyo lainnya untuk menjadi Pahlawan Nasional," katanya.

Agaknya, peringatan Hari Pahlawan di Kota Pahlawan Surabaya mulai tahun 2015 itu harus dapat menjadi momentum untuk melakukan serangkaian diskusi dan penelitian sejarah untuk akhirnya 'mengemas' bukti sejarah itu dengan cara-cara kekinian guna menumbuhkan nilai-nilai kejuangan bagi generasi masa kini.

Misalnya, penulis buku "Benteng-Benteng Surabaya" Ady Setyawan menyebut Surabaya memiliki 11 benteng pertahanan pantai buatan Belanda dan salah satunya yang masih utuh adalah Benteng Kedungcowek (KC). Benteng KC ini bisa direkayasa ulang menjadi wisata sejarah untuk membangkitkan heroisme, sekaligus melestarikan 'jejak' sejarah seperti Singapura dan Perancis (Benteng Normandi).

"Generasi muda itu hanya mendengar dan baca dan tak sepenuhnya memahami dan merealisasikan pada zaman kekinian, karena itu Antara melawan lupa dengan mempersembahkan kepada masyarakat, tidak hanya berita kekinian tapi foto dan film masa lalu," kata Direktur Utama Perum LKBN Antara H Saiful Hadi dalam diskusi itu.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement