Ahad 22 Nov 2015 04:17 WIB

Tujuh Mimpi Masyarakat NTT untuk Indonesia 2085

Anak-anak membawa bendera merah putih di desa pesisir pulau Ndao, Rote, Nusa Tenggara Timur, Kamis (13/8).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anak-anak membawa bendera merah putih di desa pesisir pulau Ndao, Rote, Nusa Tenggara Timur, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  -- Tujuh mimpi dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik di tahun 2085 dari masyarakat Nusa Tenggara Timur dibacakan di Kupang.

"Mimpi kami adalah mengharapkan di tahun 2085 nanti, Indonesia bisa menjadi negara yang memiliki kekuatan ekonomi terkuat di dunia dikenal sebagai negara yang bebas utang dan diakui oleh semua bangsa," kata Tristan seorang pelajar SD di Kupang, ketika membacakan salah satu harapan masyarakat NTT untuk Indonesia yang lebih untuk 70 tahun ke depan di Kupang, Sabtu (21/11) malam.

Di samping itu, masyarakat NTT juga mengharapkan agar di tahun 2085 nanti tidak ada lagi ormas-ormas atau kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama dalam bertindak.

Kemudian, masyarakat NTT juga bermimpi agar tidak ada lagi politikus atau penjabat yang mencari kepentingan untuk memperkaya diri sendiri, dan diharapkan Provinsi Kepulauan itu bisa menjadi pelopor bebas korupsi untuk provinsi-provinsi lainnya.

"Kami juga bermimpi agar biaya untuk pendidikan sampai dengan tingkat universitas dibebaskan dengan pendidikan standar yang bermutu, sehingga masyarakat NTT menjadi cerdas yang berdampak pada tidak ada lagi kemiskinan, kelaparan dan kekurangan gizi," kata Stefania Amabira dalam mimpi yang dibacakan olehnya.

Mimpi masyarakat NTT tidak sampai di situ saja, masyarakat NTT juga mengharapkan agar dibangun Jalan tol di sepanjang lintas Timor, lintas Flores, dan lintas Sumba, serta terealisainya tol laut yang memperkuat kemaritiman NTT, serta mempunyai tiga bandara Internasional untuk mendukung pariwisata NTT, kemudian terwujudnya kerja sama segitiga emas, antara NTT, Timor Leste serta Darwin (Australia).

Mimpi yang terakhir adalah pembangunan waduk yang banyak untuk mendukung perekonomian di NTT menuju NTT yang mandiri dan berdaya guna.

Menanggapi semua mimpi itu, Ketua Panitia Tim Ekspedisi Nasional Nich Nurachman menilai dari semua mimpi-mimpi tersebut menunjukkan bahwa NKRI adalah harga mati.

"Saya kagum dengan masyarakat NTT, semangat dan antusiasme serta penerimaan kapsul waktu ini sangat luar biasa dan lebih dari 23 Provinsi yang telah kami lalui," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement