Sabtu 21 Nov 2015 17:51 WIB

TNI: Latihan Bela Negara untuk Santri tak Seperti Militer

Rep: C33/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) memberikan arahan kepada santri-santri yang akan mengikuti pelayaran bela negara di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj (kanan) memberikan arahan kepada santri-santri yang akan mengikuti pelayaran bela negara di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan KRI Banda Aceh Letkol Edi Hariyanto menegaskan program bela negara yang diikuti 808 santri tidak serupa dengan latihan militer. Progam itu akan dikhususkan kepada pelatihan disiplin dan ceramah.

Edi mengatakan pihaknya mendukung program yang dibentuk berkat kerjasama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Mabes TNI.

Menurutnya, tujuan yang ingin dicapai lewat.pelatihan itu adalah peningkatan rasa cinta tanah air oleh para santri. Sehingga menurutnya pelatihan yang dilakukan tidak akan seperti melatih tentara. Apalagi peserta program merupakan siswa madrasah aliyah setingkat SMA.

"Ini tidak sama dengan latihan militer karena lebih seperti ceramah dan pelatihan disiplin karena yang dituju adalah rasa nasionalisme dan kesadaran bela negara," katanya, Sabtu (21/11).

Ia melanjutkan, rangkaian program bela negara itu akan dilangsungkan dari tanggal 20 hingga 26 November. Ia yakin para anggotanya pun akan mampu melatih para santri supaya rasa cinta airnya meningkat.

"Nanti habis ini kita berangkat dan akan tiba di Surabaya pada tanggal 23 November pagi. Tanggal 24-nya apel puncak hari santri NU di Surabaya, habis itu kita kembali lagi ke Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement