Jumat 20 Nov 2015 19:16 WIB

Tingkatkan Pelayanan, HT Sumbang 78 Ambulans

Bos MNC Grup, Hary Tanoesudibyo.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bos MNC Grup, Hary Tanoesudibyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Perindo semakin gencar melakukan aksi sosial guna meraih simpati masyarakat. Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo memberikan bantuan ambulans yang akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Total 78 ambulans diserahkan HT--panggilan akrabnya--untuk kemudian diperbantukan ke 78 daerah pemilihan (dapil) se-Indonesia.

“Partai Perindo berkomitmen beri layanan masyarakat. Salah satu pelayanan itu dalam bentuk menyediakan ambulans bagi yang membutuhkan. Kami berikan satu ambulan untuk setiap dapil, untuk dipergunakan untuk masyarakat di daerahnya masing-masing,” kata HT di kantor DPP Perindo, Menteng, Jumat (20/11). Dalam acara tersebut, HT juga memberikan pengarahan kepada 34 ketua DPW Partai Perindo jelang pilkada.

Menurut HT, bantuan berupa ambulans sangat efektif dan mengena sasaran bagi masyarakat ekonomi lemah. Dia mengatakan, banyak masyarakat yang sudah sakit parah namun karena tidak ada kendaraan akhirnya tidak tertolong karena kesulitan untuk pergi ke rumah sakit.

“Kami selalu berpikir bagaimana Perindo bisa betul-betul berdampak positif dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Kalau ambulan ini bermanfaat, mungkin akan terus kami tambah jumlahnya,” ujarnya.

Dia mengatakan, bantuan kemasyarakatan akan terus ditingkatkan Partai Perindo dengan program-program yang berbeda. Sebagai contoh, Partai Perindo masih terus aktif menggelar workshop atau pelatihan bagi pengusaha kecil dan mikro. Mereka dilatih dan diberi keterampilan sehingga mampu membuka usaha dan menjadi entrepreneur.

Menurut Hary, faktor kesenjangan ekonomi yang tinggi sangat menghambat masyarakat ekonomi lemah untuk mampu berkembang dan menjadi sejahtera. Karena itu, kata Hary, Partai Perindo lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin dan mengatasi persoalan kesenjangan ekonomi.

“Kami selalu memikirkan cara-cara untuk membantu masyarakat kecil. Mereka (pengusaha) yang sudah mapan, ya sudah bisa jalan sendiri. Tapi yang belum mapan ini yang jumlahnya justru sangat banyak di Indonesia dan inilah yang perlu kita urusi,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement