REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petisi yang dijadwalkan diserahkan kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (20/11) diundur.
Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal rencananya petisi berisi tuntutan para buruh akan diserahkan setelah didapatkan dukungan sebanyak satu juta orang. "Rencananya hari ini, namun tunggu target sampai satu juta," kata Said.
"Karena di sepanjang jalan masih terkumpul 100 sampai 150 ribu."
Menurut Said, nanti pihaknya akan menargetkan satu juta buruh dari pabrik-pabrik, terkait petisi yang dibuat. Jadi kemungkinan besar, proses unjuk rasa hanya akan dilakukan di Tugu Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur No.56, Menteng, Jakarta Pusat.
Mogok nasional, katanya, rencananya akan dilakukan pada tanggal 24 November. Jadi tanggal 24 November, petisi tersebut baru akan diserahkan ke Istana Negara. (Baca: Buruh berkumpul di Tugu Proklamasi).
Sementara itu, aksi mogok nasional akan terjadi sejak tanggal 24 - 27 November tahun 2015. Said menegaskan, aksi mogok sendiri akan ditargetkan sebanyak lima juta buruh dari 22 provinsi dan 200 kabupaten/kota.
Berarti untuk hari ini, massa buruh hanya berfokus di Tugu Proklamasi. Sehingga tidak ada aksi untuk melakukan unjuk rasa di Istana Negara.