Kamis 19 Nov 2015 19:19 WIB

6.600 ton Beras Impor Sampai di Teluk Bayur

Rep: umi nur fadilah/ Red: Taufik Rachman
  Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto:
Pekerja melaukan bongkar muat karung berisi beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Sebanyak 6.600 ton beras impor tiba di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada Kamis (19/11).

"Jumlah yang masuk 6.600 ton. Barang ini dalam proses untuk penyimpanan di gudang Bulog di Kota Padang," kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Drive II Sumbar, Arjun Ansol Siregar kepada Republika.

Ia menjelaskan, beras luar negeri ini, ditetapkan oleh pemerintah kepada Bulog pusat untuk pengadaan beras luar negeri. Bulog, lanjutnya, hanya memenuhi perintah dari pemerintah pusat ihwal pembelian beras Vietnam.

Direksi Bulog menetapkan sejumlah pelabuhan untuk menjadi destinasi dari beras impor tersebut, seperti Drive Aceh, Medan, Padang, Dumai, Lampung, Jawa. Untuk di Sumbar, Arjun mengatakan, kapal yang mengangkut beras impor tersebut masuk pada minggu ketiga November. Saat ini, ia menuturkan, Bulog Drive II Sumbar telah melaporkan kegiatan penerimaan beras luar negeri kepada pemerintah provinsi.

Beras tersebut, Arjun melanjutkan, diperuntukan bagi cadangan beras pemerintah daerah yang dipergunakan untuk kebutuhan penyaluran raskin. Termasuk, dapat dimanfaatkan apabila ada operasi pasar beras, stabilisasi harga serta keperluan cadangan jika ada bencana alam.

"Yang harus digarisbawahi, beras dari luar negeri ini, merupakan beras yang menjadi cadangan pemerintah," jelasnya.

Dikatakannya, beras impor tersebut merupakan milik pemerintah yang menjadi stok nasional. Sehingga, beras impor itu, dapat juga dimanfaatkan bagi kebutuhan provinsi terdekat, misalnya Jambi. "Itu keputusannya dari pusat. (Kalau Jambi kekurangan bisa dikirim ke jambi), ya, tapi analisa datanya ada di pusat," ujar Arjun.

Saat ini, ia memastikan, stok beras di Bulog Drive II Sumatra Barat cukup sampai Januari 2016. "Dalam konteks ketahanan stok, kita normal, artinya untuk kebutuhan rutin penyaluran.Kemudian juga misalnya nanti ada eskalasi kenaikan harga, stok ini masih normal untuk mencukupi kebutuhan yang disebutkan," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement