Kamis 19 Nov 2015 12:11 WIB

Suplai Bus DKI Dinilai Masih Kurang

Rep: C18/ Red: Winda Destiana Putri
 Warga melintas di depan Terminal Bus Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (9/9).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Warga melintas di depan Terminal Bus Kota Tua, Jakarta Barat, Selasa (9/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaya Purnama mengaku masih banyak persoalan yang harus diperbaiki menyusul satu tahun jabatanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Basuki, atau yang biasa disapa Ahok ini mengatakan salah satunya adalah angkutan umum terutama bus di Jakarta jumlahnya masih kurang.

"Kita punya kesulitan beli bus. Produksi terbaik (karoseri) dari Jawa Tengah hanya mampu 1 hari 1 bus, padahal kita butuh ribuan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (19/11) di Jakarta Pusat.

Ahok mengatakan, artinya 1 tahun DKI hanya menerima 365 unit bus, itupun belum dikurangi libur lebaran dan akhir pekan. Asumsinya, lanjut Ahok, DKI hanya mendapatkan sekitar 300 unit bus dalam setahun.

 

"Kalau impor kan sayang," katanya.

Ahok berharap, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah bisa bekerja lebih baik lagi. Terlebih, lanjutnya, dengan penerapan rupiah per kilometer di seluruh jalan Jakarta maka pengoperasian semua bus termasuk yang beroperasi ke luar kota bisa dimanfaatkan.

"Sekarang kan lagi sepi, mereka pasti merugi terus. Jadi bus siapapun boleh masuk kalau dibayar rupiah per kilometer, kita bayarin," katanya.

Hal lainnya yang juga menjadi perhatian Ahok selama setahun menjabat sebagai Gubernur DKI adalah birokrasi pegawai. Katanya, pemeliharaan sungai serta segala macam permasalahan lainnya seharusnya tidak ada yang dikerjakan oleh pihak swasta.

"Jadi seluruh kegiatan yang bersifat rutin, tidak ada lagi swasta," katanya.

Sebelumnya, hari ini merupakan 1 tahun pemerintahan Ahok di Jakarta. Ahok resmi menjabat sebagai orang nomot satu di DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang menjadi Presiden RI.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement