REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior PDI Perjuangan, Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan nasional menyusul aksi teror kelompok radikal ISIS ISIS yang semakin meresahkan dunia. Terbaru, militan ISIS mengklaim menjadi dalang di balik serangan mematikan di Paris.
Said meminta tim intelijen harus bekerja ekstra dengan mengerahkan segala kemampuannya karena jaringan spiral kekerasan ISIS sudah menyebar kemana-mana. "Jadi memerlukan kesiap-siagaan kita. Intelijen kita harus all out melakukan deteksi dini bibit-bibit radikal ISIS ini," ujar Said di Jakarta pada Ahad (15/11).
Menurut Said, teror kemanusiaan yang dilakukan militian ISIS ini tidak bisa dibiarkan. Untuk itu, dia mengajak masyarakat internasional harus bersatu menghadapi teror ISIS. "Ini tidak bisa dibiarkan. Kami mengutuk keras barbarisme ISIS yang telah membunuh rasa kemanusiaan kita sebagai manusia," katanya.
Said juga meminta masyarakat internasional tetap bijak menilai bahwa ISIS bukan Islam. ISIS justru menjadi ancaman nyata yang harus benar-benar diwaspadai, karena menyerang umat Islam dari berbagai sendi keagamaan.
“Yang pasti ISIS itu bukan Islam, karena Islam itu tidak mengenal kekerasan, perkosaan, pencurian, dan pembunuhan. Islam itu agama rahmatan lil'alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua makhluk,” tutur wakil ketua Badan Anggaran DPR tersebut.
Dia menjelaskan, propaganda ISIS telah merusak citra Islam di dunia. Karena itu, politikus asal Sumenep, Madura tersebut menyerukan kepada umat beragama di dunia, terutama di Indonesia, harus bersatu untuk menangkal ‘serangan’ ISIS, terutama propaganda sesat mereka di dunia maya.
Dia khawatir jika masyarakat agama didunia abai dengan propaganda sesat tersebut maka ISIS akan semakin menggila. Apalagi, Indonesia sangat rentan dengan propaganda ISIS karena gerakan radikalisme akan tumbuh sumber di masyarakat dan negara yang tumbuh konflik.
“Sekali lagi umat Islam harus merapatkan barisan dalam membendung, bahkan kalau bisa menumpas kelompok ISIS. Mereka jelas-jelas kelompok radikal yang ingin menghancurkan dunia."