REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid Al-Hidayah di Dusun Simpang, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang menerima ancaman dari seseorang yang mengatasnamakan kelompok radikal ISIS.
Ancaman dalam selembar kertas dengan tulisan tangan tersebut dimasukan ke dalam kotak amal masjid tersebut.
Pengurus masjid menemukan kertas tersebut saat membuka kotak amal usai shalat Jumat (7/7) sekitar pukul 12.30 WIB.
"Kertas tersebut buku tulis setengah halaman. Dilipat dengan uang kertas Rp 2.000 dan dimasukan ke dalam kotak amal," kata Ketua DKM Al Hidayah, Ustaz Jejen Fahrudin, dalam keteranganya kepada polisi.
Menurut Jejen, tulisan dalam kertas tersebut berisi kalimat kotor dan ancaman akan meledakan masjid tersebut dengan bom.
Di akhir kalimat disebutkan dari pimpinan ISIS Medan atas nama Adnan dan Ari Bayu alamat Desa Perkotaan, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Ia mengaku pengurus dan jamaah masjid tersebut resah menyusul adanya ancaman tersebut. Ia meminta polisi mengusut kasus tersebut.
"Kami kemudian melaporkan kasus tersebut ke polsek. Barang bukti sudah kami serahkan kepada polisi," ujar dia.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Drs Yusri Yunus membenarkan adanya surat ancaman tersebut. Ia mengatakan jajaran Polres Sumedang telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Ia mengimbau kepada masyarakat setempat jangan panik namun tetap waspada.