Kamis 08 Dec 2016 08:42 WIB

Panglima TNI: Ancaman ISIS Semakin Dekat dengan Indonesia

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
 Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpidato di hari terakhir Rakernas II PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Rabu (7/12).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpidato di hari terakhir Rakernas II PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan, ancaman kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari kawasan Timur Tengah itu semakin mengancam Indonesia. Sebab, Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara. 

Sementara, kawasan Filipina Selatan itu dekat dengan Indonesia, khususnya Poso di Sulawesi dan Tarakan di Kalimantan. “Ancaman gerakan ISIS dari Kawasan Timur Tengah semakin dekat dengan Indonesia, dimana Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara,” kata Gatot dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/12).

Alasan Filipina Selatan dipilih sebagai markas di kawasan Asia Tenggara, karena di sana kepemilikan senjata bebas. Sementara untuk mencari uang guna membeli senjata tersebut dilakukan dengan cara penculikan-penculikan. "Bahkan sebagian warga Filipina Selatan terindikasi (kelompok ISIS) dari banyaknya kegiatan penyanderaan di perairan Filipina Selatan," terang Gatot.

Kenyataan ini, Gatot mengatakan, tentu menjadi persoalan yang amat besar bagi Indonesia. Sebab, dengan makin mendekatnya kelompok ISIS ke negara Indonesia, akan memudahkan mereka masuk dari beberapa wilayah yang berdekatan dengan Filipina Selatan.

“Kewaspadaan tinggi dari semua pihak sangat dibutuhkan, untuk mencegah masuknya ISIS ke Indonesia dari beberapa wilayah yang mudah mereka jangkau," terang Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement