REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mempromosikan keanekaragaman pangan lokal nonberas kepada raja-raja dan sultan se-Nusantara serta mancanegara. Beberapa kuliner lokal non beras yang dipamerkan dalam kegiatan festival keraton dan masyarakat adat Asean III itu antara lain kasuami dan kabuto. Makanan terbuat dari ubi kayu. Lalu ada juga sinonggi terbuat dari sagu, kambose dari jagung dan berbagai penganan yang terbuat dari bahan baku non beras.
Ketua Tim Penggerak PKK Sultra, Tina Nur Alam, saat menghadiri festival kuliner di Bokori, Jumat (13/11) mengatakan PKK memanfaatkan kegiatan festival keraton dan masyarakat Adat tersebut untuk memperkenalkan kuliner lokal kami melalui rangkaian festival kuliner.
Sejumlah raja dan sultan se-Nusantara juga ikut menyaksikan langsung festival kuliner kemudian ikut mencicipi pangan lokal tersebut. "Ini merupakan upaya kita untuk mengangkat wisata kuliner kita yang melimpah dari pangan nonberas karena kita memiliki sumber bahan baku melimpah seperti jagung, ubi kayu dan sagu," kata Tina Nur Alam, Jumat (13/11).
Tina yang juga merupakan anggota komisi VI DPR RI dapil Sultra ini mengatakan, festival kuliner pangan lokal nonberas di Bokori tersebut dirangkaikan dengan gala dinner bersama 143 raja dan Sultra se-Nusantara dan mancanegara.
Para raja dan sultan Nusantara dan mancanegara tersebut merupakan peserta festival keraton dan masyarakat Adat ASEAN III berlangsung 12-15 November di Kendari.
Ia yakin, setelah mencicipi berbagai kuliner tersebut maka para raja akan menjadikan bahan cerita ketika kembali ke daerah masing-masing sehingga kuliner lokal Sultra akan semakin luas dikenal.