Jumat 13 Nov 2015 13:47 WIB

Panglima TNI Apresiasi Pemulangan 14 Orang Utan dari Thailand

Sebanyak 14 orangutan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (13/11).
Foto: Ist
Sebanyak 14 orangutan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 14 ekor orang utan hasil selundupan ke Thailand akhirnya dipulangkan ke Tanah Air dengan menggunakan Pesawat TNI C-130 Hercules A-1332. Belasan satwa yang diangkut Pesawat Hercules tersebut dibawa menggunakan kerangkeng dengan pengawasan penuh TNI AU, dokter hewan, paramedis, dan keeper (pawang) kedua negara, serta perwakilan Dubes RI untuk Thailand.

Repatriasi orang utan seperti itu adalah merupakan yang ketiga kalinya, yaitu pada 2006 telah direpatriasi 48 orang utan dan pada 2007 direpatriasi empat orang utan.

 

Kedatangan 14 orang utan di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta-Indonesia, Kamis (12/11) disambut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Isti Handayani, Panglima TNI diwakili Pa Sahli Tk. III Bidang Kawasan Khusus & Lingkungan Hidup Brigjen (Mar) Prang Verry Kunto Guratno serta para Dirjen Kementerian Kehutanan.

 

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam sambutannya, antara lain, mengatakan, setibanya di Indonesia 14 orang utan tersebut akan menjalani proses karantina di instalasi karantina Taman Safari Indonesia-Bogor yang telah mendapatkan pengakuan internasional untuk dipastikan status kesehatannya. Tindakan rehabilitasi akan dilakukan untuk memulihkan, baik kesehatan maupun perilaku liarnya. 

Apabila kesehatan dan perilaku liarnya dapat pulih, orang utan tersebut akan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya sesuai dengan hasil tes DNA, orang utan Sumatra akan dikembalikan ke wilayahnya dan orang utan Kalimantan akan dikembalikan ke habibat aslinya.

 

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Brigjen (Mar) Prang Verry Kunto Guratno menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Staf Perwakilan Dubes RI di Thailand atas prestasinya itu.

Perwakilan Dubes RI telah bekerja sama dengan instansi terkait, berhasil mengamankan dan menyelamatkan 14 satwa orang utan dari sekelompok orang yang ingin menyelundupkan satwa-satwa tersebut untuk kepentingan pribadinya.

 

Keberhasilan pihak Thailand dalam menangkap para pelaku kejahatan penyelundupan hewan langka, kata dia, membuktikan bahwa masih banyak pelaku tindakan kriminal yang dilakukan oleh para pihak dengan memanfaatkan satwa langka untuk diperjualbelikan atau untuk kepentingan lain semakin meningkat.

 

“Ini adalah tugas mulia yang telah kita laksanakan bersama. Kemuliaan itu terletak pada tugas menyelamatkan ekosistem dan habitat orang utan. Berbagai macam upaya telah dilakukan agar makhluk hidup tersebut tidak punah, Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan nomor 7 pada tahun 1999 untuk melindungi satwa tersebut,” ujar Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement