Kamis 12 Nov 2015 16:27 WIB

Kepsek tak Terima Siswinya Dilecehkan Oknum TU DPRD Kota Bogor

Rep: c34/ Red: Angga Indrawan
pelecehan (ilustrasi).
Foto: ABC News
pelecehan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak sekolah menyampaikan kekecewaan mendalam atas perlakuan tak senonoh yang dilakukan oknum pegawai kantor DPRD Kota Bogor kepada tiga siswinya. Kepala Sekolah, Dodi Muljawan, sama sekali tak menyangka dan menyayangkan adanya kejadian tersebut.

"Kami kira kantor dewan merupakan tempat paling aman bagi anak didik kami, ternyata malah seperti ini," ujar Dodi, Kamis (12/11).

Baca: Oknum TU DPRD Kota Bogor Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual

Kepada awak media Dodi mengungkapkan, ia mendapatkan laporan peristiwa itu dari Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum. Sebelumnya, tiga siswi telah bercerita pada orang tua masing-masing yang diteruskan kepada pihak sekolah.

Dodi berujar, tiga orang anak didiknya memulai pendidikan sistem ganda (PSG) atau PKL pada Senin (9/11). Begitu mendapatkan laporan pada Rabu (11/11), ia segera menarik DW (16 tahun), RM (17), dan DN (17) dari Gedung DPRD.

"Kami tidak mau ambil risiko," katanya menegaskan.

Pihak sekolah menyatakan akan mengawal para siswi dan orang tua merampungkan kasus tersebut. Hari ini, pihak keluarga telah melakukan mediasi di Balai Kota Bogor dan membuat laporan ke pihak kepolisian.

Dengan adanya kejadian tersebut, Dodi juga memperketat pengawasan kepada 290 anak didik lain yang tahun ini melaksanakan PSG. Ia meminta para guru pembimbing lebih awas dan mengontrol para murid di lokasi PSG masing-masing.

"Belum tahu apakah akan mengirim murid untuk PSG di kantor DPRD lagi atau tidak," katanya.

Baca Juga: Ini Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Oknum TU DPRD Kota Bogor

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement