Kamis 12 Nov 2015 15:40 WIB

Ini Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Oknum TU DPRD Kota Bogor

Rep: c34/ Red: Angga Indrawan
pelecehan seksual (ilustrasi)
pelecehan seksual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Orang tua dari tiga siswi SMK korban pelecehan oleh Kasubag TU DPRD Kota Bogor, ingin pelaku ditindak tegas. Bahkan, salah satu orang tua ingin pelaku dipecat.

"Dipecat saja, masak pejabat kelakuannya begitu. Percuma pendidikan tinggi," kata Mariani (58 tahun), ibunda dari salah satu siswi, sambil menahan geram.

Senin (9/11), DW (16 tahun), RM (17) dan DN (17) yang masih duduk di kelas XI salah satu SMK Kota Bogor, mulai menjalani pendidikan sistem ganda (PSG) yang lebih dikenal sebagai PKL di kantor DPRD Kota Bogor. Namun, mereka kecewa karena tindakan tak terpuji dari Kasubag TU berinisial SW.

"Selama dua hari dia cerita, ada bapak-bapak yang kurang ajar," ujar Mariani.

Baca: Oknum DPRD Kota Bogor Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual

Pelecehan yang dimaksud, katanya, dimulai dari tingkat verbal. Pelaku bertanya apakah para siswi itu sudah memiliki pacar atau belum. SW berkata akan memberi nilai jelek bagi yang sudah punya pacar, yaitu angka 7,9. Mereka yang belum punya pacar, akan diberi nilai 9.

"Anak saya tanya, apa hubungannya. Lalu pelaku itu bilang kalau sudah punya pacar, nanti pacarnya marah kalau kamu saya ajak happy happy," tutur Mariani.

Selain itu, beberapa kali SW juga disebut memegang bagian paha dan memeluk ketiga siswi itu. Saat menyerahkan berkas pun, sengaja diarahkan ke bagian dada.

Salam (43 tahun), orang tua dari RM berpendapat senada. Ayah angkat siswi yatim jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) itu berharap, pelaporan akan membuahkan hasil. Salam berujar, niat putrinya menjalani PSG ialah menimba ilmu. Ia menyayangkan adanya kejadian yang membuat putrinya trauma itu.

"Katanya tahun-tahun sebelumnya sudah ada yg lebih parah, tetapi tidak berani melapor. Semoga ini kasus terakhir dan tak terulang," ungkap Salam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement