REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang, Banten, membentuk Kampung Bersih Bebas Sampah (Kamsiah) Center di 12 lokasi sebagai bentuk supporting Pemerintah Kota Tangerang kepada masyarakat untuk mengelola sampah di sumber.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Tangerang, Ivan Yudianto di Tangerang, Rabu (11/11), mengatakan pembentukan Kamsiah Center sudah dilaksanakan saat ini hingga akhir tahun.
Pembangunan Kamsiah Center berupa sarana prasarana pengelolaan sampah dengan inovasi teknologi yang diharapkan dapat memecahkan penanganan sampah sesuai dengan karakteristik yang ada.
Sebanyak 12 lokasi Kamsiah Center tersebut telah dibentuk Komunitas Peduli Sampah yang bertugas mengelola sampah menjadi produk berguna atau bernilai.
Kedepannya, Kamsiah Center akan dibentuk di setiap kelurahan dengan sinergi antar stakeholder dalam pengelolaan sampah.
"Targetnya adalah, sampah dari masyarakat dapat dikelola melalui Kamsiah Center. Sehingga, tidak banyak yang terbuang ke TPA Rawakucing," ujarnya.
Sementara itu, volume sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing sekitar 1.000 ton perhari. Dengan persentase 40 persen sampah plastik.
Dengan adanya sarana dan prasarana ini, lanjut Ivan, akan turut meminimalisir volume sampah yang masuk ke TPA karena masyarakat dapat terlebih dahulu melakukan pemilahan serta pengolahan sampah.
"Sangat efektif karena dapat menekan hingga setengahnya volume sampah dan mudah-mudahan bisa sampai zero waste," katanya.
Adapun 12 komunitas peduli sampah yang akan mendapatkan bantuan sarana serta prasarana dari DKP meliputi Komunitas PMK Kelurahan Kenanga, Komunitas Sampah di Kelurahan Neroktog, Komunitas Kompas di Kelurahan Cipete.
Lalu Komunitas Sampah Berkah di Kelurahan Poris Plawad Indah, Komunitas Sampah di Kelurahan Cipondoh Indah, Komunitas Sapu Pengki di Kelurahan Poris Plawad Utara, Komunitas Sampah di Kelurahan Pinang, Komunitas Sampah di Kelurahan Panunggangan Utara dan Komunitas Hompimpah di Kelurahan Karawaci Baru.
Kemudian Komunitas Poeber Hati di Kelurahan Sumur Pacing, Komunitas di Keluraha Alam Jaya, Komunitas Gapura di Kelurahan Poris Gaga, Komunitas Maspuripisah di Kelurahan Cipondoh Makmur dan Komunitas Lalat Hijau Peduli Sampah Kelurahan Tanah Tinggi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan bagian dari wujud Smart City adalah adanya keterlibatan masyarakat seperti halnya pengelolaan sampah.
Diakuinya, sudah banyak hasil dari pengolahan sampah masyarakat Kota Tangerang yang dicontoh oleh daerah lain.
Maka itu, seiring bertambahnya jumlah penduduk, sampah akan jadi persoalan yang harus disiapkan solusinya. Berbagai teknologi tepat guna pun diluncurkan mulai yang menghasilkan kompos, solar hingga listrik.
"Pemkot Tangerang mendapatkan alat dari Kementerian ESDM kaitan pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM) sintetis. Tahun ini akan dioperasikan dan diharap menjadi solusi," ujarnya.