Rabu 11 Nov 2015 00:17 WIB

Alumni GMNI Bertekad Lestarikan Api Perjuangan Bung Karno

Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah memberikan sambutan saat pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI), Selasa (10/11).
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah memberikan sambutan saat pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI), Selasa (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) prihatin atas kondisi politik dan ekonomi bangsa ini yang mempraktikkan nilai-nilai liberalisme.

Atas kondisi itulah, Ketua PA GMNI Ahmad Basarah berkomitmen membawa organisasi yang dipimpinnya itu melaksanakan tugas perjuangan dan panggilan sejarahnya selama lima tahun ke depan.

 

“Dalam melaksanakan tugas perjuangannya tersebut, PA GMNI akan menggunakan teori perjuangan Marhaenisme ajaran Bung Karno, yakni melakukan Penyusunan Kekuatan (Machtvorming) dan Penggunaan Kekuatan (Machtanwending),” kata Basarah saat menyampaikan pidato Pengukuhan Pengurus DPP PA GMNI masa bhakti 2015-2020, di Jakarta, Selasa (10/11).

 

Basarah menegaskan, segenap potensi alumni GMNI yang lahir dari kawah candradimuka GMNI sejak tahun 1954 hingga saat ini menjadi kekuatan yang akan mengorganisir berjuta-juta tenaga rakyat marhaen untuk mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia.

Alumni GMNI, kata Basarah, sebagai kekuatan intelektual Nasionalis-Soekarnois, saat ini, telah menyebar dalam berbagai spektrum kehidupan sosial kemasyarakatan dan kenegaraan. Mereka tersebar di berbagai partai politik, birokrasi, perguruan tinggi, dunia usaha dan lain sebagainya.

 

“Dalam rangka kaderisasi kaum Nasionalis Soekarnois, PA GMNI juga akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung Presidium GMNI dan segenap jajarannya untuk terus melakukan rekrutmen dan kaderisasi bagi tunas-tunas bangsa di setiap kampus di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

 

“Dengan kata lain, tanggung jawab melaksanakan kaderisasi, kaderisasi, dan sekali lagi kaderisasi akan menjadi kata kerja utama bagi pelaksanaan program organisasi PA GMNI untuk lima tahun kedepan dan masa-masa yang akan datang,” tukasnya.

 

Dengan cara demikianlah, lanjut dia, pihaknya meyakini bahwa ajaran-ajaran Bung Karno akan tetap bijak dan lestari karena kader-kader GMNI akan senantiasa setia mewarisi dan melanjutkan Api Perjuangan Bung Karno.

 

“Dengan cara itulah, kami harapkan kehadiran PA GMNI di tengah-tengah pergaulan sosial politik bangsa Indonesia akan memberikan sumbangsih terbaiknya bagi upaya pembangunan nasional bangsa Indonesia sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement