Selasa 10 Nov 2015 14:13 WIB

Mensos Gelar Pahlawan untuk Gus Dur dan Soeharto Tunggu Keppres

Rep: C03/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan materi ketika memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan materi ketika memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan tak ada halangan bagi siapapun untuk diajukan sebagai tokoh pahlawan.

Khofifah mengatakan, pada tahun ini sudah sebanyak lima orang yakni Bernard Wilhem Lapian, Mas Isman, Moehammad Jasin, Lalu I Gusti Ngurah Made Agung dan Ki Bagoes Hadikoesomo. Sehingga kata Kofifah saat ini telah ada 168 orang yang telah diberi gelar Pahlawan.

"Silahkan mengusulkan ke TP2GP (Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pahlawan) Kabupaten/Kota, lalu tingkat Provinsi. Setelah itu baru dilanjutkan ke Dewan Gelar untuk kemudian menyusul Kepres dan Pengaugerahan gelar pahlawan, itu prosedurnya," ujarnya usai menghadiri Upacara Hari Pahlawan di Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (10/11) siang.

Sementara itu saat disinggung mengenai sosok Gus Dur dan Soeharto yang belum mendapatkan gelar Pahlawan kata Khofifah nama kedua tokoh tersebut telah terdaftar di Dewan Pahlawan.

"Tinggal menunggu Keppres dan Penganugrahan," katanya.

Khusus untuk peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Khofifah mengaku gembira karena Presiden Joko Widodo berkenan hadir untuk memimpin upacara Hari Pahlawan di Surabaya.

Menurutnya hal ini berkat usulan dari sejumlah elemen di Surabaya yang meminta agar Presiden tidak selalu memperingati Hari Pahlawan di Jakarta atau tepatnya di Makam Taman Pahlawan Kalibata.

"Setelah mempertimbangkan Pak Presiden pun mau, semoga dengan ini akan ada revitalisasi nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan, pengorbanan dan modernisasi," ujarnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement