REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan, partainya ingin memperjuangkan Presiden RI kedua H.M. Soeharto untuk memeroleh gelar pahlawan nasional, jika lolos masuk ke Parlemen. Partai Berkarya prihatin usulan agar Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional belum juga terkabul.
"Partai Berkarya sebagai partai yang bertujuan meneruskan pikiran-pikiran Pak Harto akan memperjuangkan gelar pahlawan bagi Pak Harto, bila mendapatkan kursi di Senayan pada Pemilu 2019," kata Badar di Jakarta, Jumat (9/11).
Badar mengatakan partainya prihatin atas usulan gelar pahlawan nasional pada Presiden RI kedua Soeharto yang belum terkabulkan sejak 10 tahun terakhir. Padahal, kata dia, sudah ada usulan partai tertentu yang meminta gelar itu direalisasikan namun kandas di tengah jalan dengan berbagai alasan.
"Bahkan kader partai itu sempat menjabat Menteri Sosial dimana kementerian tersebut merupalan tempat penggodokan nama sebelum ditandatangani presiden apakah yang bersangkutan sah menjadi pahlawan nasional atau tidak. Karena kepentingan politik, semangat usulan itu redup hingga kini," ujarnya.
Badar mengatakan H.M. Soeharto telah berjasa pada perjuangan mengisi kemerdekaan, pemberantasan PKI dan membangun Indonesia selama berkuasa 32 tahun, sehingga patut mendapatkan pengakuan gelar pahlawan nasional.
"Predikat sebagai bapak pembangunan hingga saat ini melekat di hati rakyat Indonesia. Wacana Trilogi Pembangunan berupa stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan yang dibangunnya saat berkuasa masih terasa dan dibutuhkan bangsa saat ini," jelasnya.
Ia mengakui upaya Berkarya untuk bisa lolos Parlementary Treshold sebesar empat persen suara sah nasional tidak mudah. Menurut dia, tumpuan harapan ada pada pengurus dan calon legislatif di semua tingkatan untuk merealisasikan target tersebut.
"Kami meminta seluruh kader memperkenalkan dan meyakinkan masyarakat akan keberadaan Partai Berkarya sebagai partai baru dan sebagai pilihan tepat untuk mengembalikkan suasana nyaman seperti masa Pak Harto berkuasa sesuai tanda jaman saat ini," katanya.
"Insya Allah bila kami lolos ke Senayan tahun 2019, usulan pahlawan nasional akan kami perjuangkan. Menurut survei Indobarometer beberapa waktu lalu, kepemimpinan Pak Harto diakui 32 persen responden, atau tertinggi di antara presiden yang pernah ada di Indonesia. Ini modal Partai Berkarya untuk bergerak meraup suara," ujarnya menambahkan.