Ahad 08 Nov 2015 15:29 WIB

Bandara Lombok Ditutup, Pelabuhan Lembar Diserbu Calon Penumpang

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah penumpang turun dari kapal cepat (fast boat) yang bersandar di Pelabuhan Senggigi, Gerung, Lombok Barat, NTB, Sabtu (7/11).
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah penumpang turun dari kapal cepat (fast boat) yang bersandar di Pelabuhan Senggigi, Gerung, Lombok Barat, NTB, Sabtu (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM --  Penutupan Bandara Internasional Lombok (BIL) sejak beberapa hari terakhir akibat erupsi abu vulkanik anak Gunung Rinjani membuat masyarakat beralih menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Lembar dan kapal cepat di kawasan Senggigi.

“Ada lonjakan penumpang (karena BIL ditutup), biasanya penumpang (pejalan kaki) per hari 100 orang. Saat ini, sampai 200-300 orang meningkat mencapai 200 persen. Sementara yang naik kapal cepat dua hari terakhir mencapai 1.100 penumpang dari yang biasanya 600-700 penumpang. Padahal saat ini sedang low season,” ujar Kadishub NTB Agung Hartono kepada Republika.co.id, Ahad (8/11).

Ia menuturkan, penumpang pesawat yang tertunda keberangkatannya akibat BIL ditutup sampai besok bisa mencari alternatif transportasi lain seperti Pelabuhan Lembar menuju Padang Bai, Bali yang beroperasi 24 jam. Jumlah kapal disana mencapai 33 buah dan setiap jam terdapat jadwal penyeberangan.

Menurutnya, alternatif lain yang bisa digunakan melalui kawasan Senggigi menggunakan kapal cepat menuju Padang Bai, Bali. Namun, jadwal penyeberangan memakai kapal cepat terbatas dari pukul 09.00 sampai 14.00 WITA dan tergantung kondisi gelombang.

“Kapal di Pelabuhan Lembar bisa memuat 500 penumpang. Satu hari terdapat 24 trip penyeberangan,” ungkapnya.

Agung menambahkan bandara komersil di NTB seperti di Bima, Sumbawa belum beroperasi untuk tujuan Lombok. Namun, untuk tujuan Ngurah Rai, Bali sudah beroperasi normal kembali. Sementara itu, saat ini, BIL masih ditutup karena abu vulkanik Gunung Baru Jari masih menyembur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement