Ahad 08 Nov 2015 09:16 WIB

Dubes: Pakar yang tak Jadi Menteri Sakit Hati Jelekkan Jokowi

Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha.
Foto: @PeerGontha
Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha ikut bersuara terkait merebaknya tudingan Presiden Jokowi memakai broker demi bertemu Presiden AS Barack Obama. Peter menyatakan, masih banyak pihak yang kurang bisa menerima keberadaan Jokowi, lantaran tidak diberi jabatan tertentu.

"Para pakar yang tidak dipilih Presiden Jokowi jadi menteri atau Komisaris atau kedudukan apapun selalu sakit hati menjelekan kepala Negara!" katanya melalui akun Twitter, ‏@PeterGontha.

Pendirian RCTI dan SCTV tersebut juga tidak segan mengkritik akademisi asing yang menuduh Jokowi tanpa dasar. Meski tak menyebut nama, namun kritikan itu sepertinya diarahkan ke Michael Buehler, dosen Ilmu Politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies di London yang mengungkap skandal tersebut.

Buehler menulis artikel berjudul "Waiting In The White House Lobby" yang dipublikasikan laman New Mandala http://asiapacific.anu.edu.au pada Jumat (6/11), yang menyebut diperlukan dana 80 ribu dolar AS atau sekitar Rp 1,08 miliar demi bisa mempertemukan Jokowi dan Obama.

Peter pun menilai tuduhan itu sangat tidak berdasar. "Memalukan memang kalau orang berpendidikan mengisukan bahwa pertemuan dengan Pres Obama ada brokernya! Bodoh!" katanya. (Baca: Pelobi Pertemuan Jokowi-Obama Pernah Wawancara dengan Luhut)

Saking kesalnya, ia memelesetkan julukan pakar dengan membuat status bernada kemarahan. "Kalau teman saya bilang PAKAR itu singkatan dari PENDEK AKAR!!!"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement