Jumat 06 Nov 2015 16:13 WIB

Ahok Tuding BPK Ingin Menjatuhkannya

Rep: c26/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding satu-satunya lembaga yang tak percaya padanya hanyalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPk). Ia merasa BPK terus menekannya terkait kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

"Yang nggak percaya sama saya BPK saja. Dia pikir saya dapat komisi Sumber Waras," kata Basuki saat memberikan sambutan dalam pelantikan pejabat Pemprov DKI di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (6/11).

Menurut Ahok, sapaan akrabnya, BPK terlalu tendensius kepadanya dalam penyelidikan kasus Sumber Waras. Padahal bukti-bukti terkait keterlibatannya belum ditemukan.

"Lapor KPK saja biar diperiksa. 60 hari waktu tambahan belum selesei. Sekarang 20 hari sudah panik," ujarnya.

Ahok pun merasa BPK terlalu berlebih dan terkesan mencari-cari bukti yang dapat menjatuhkannya.

"BPK sita handphone pengen cari ada nggak perintah Ahok supaya bayar Sumber Waras," ucapnya.

Sebelumnya, BPK menilai pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras seluas 3,7 hektare untuk membangun pusat pengobatan kanker dan jantung itu dinilai merugikan Pemprov DKI Jakarta sebanyak Rp 191 miliar.

Selisih harga tersebut terjadi karena BPK menemukan perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di sekitar Rumah Sakit Sumber Waras dengan lahan rumah sakit itu sendiri. BPK pun sempat mengindikasikan adannya penggelembungan harga dalam pembelian tanah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement