Kamis 05 Nov 2015 16:06 WIB

Siswa SMP Turunkan Spanduk Iklan Rokok di Lingkungan Sekolah

Pelajar SMPN 104 Jakarta menurunkan iklan rokok di warung-warung di dekat sekolah, Jakarta Selatan, Kamis (5/11). (Republika/Yasin Habibi)
Pelajar SMPN 104 Jakarta menurunkan iklan rokok di warung-warung di dekat sekolah, Jakarta Selatan, Kamis (5/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak delapan murid SMP Negeri 104 Jakarta Selatan bersama aparat Kelurahan Tegal Parang dan Kecamatan Mampang Prapatan menurunkan spanduk-spanduk iklan rokok di warung-warung yang berada di sekitar sekolah.

"Kami tidak mau teman-teman kami terjebak rokok. Kami tidak mau jadi target promosi rokok. Rokok tidak sehat, mengapa diiklankan," kata murid kelas IX SMP 104 Jakarta Selatan, Hilda Ameliah di Jakarta, Kamis (5/11).

Murid-murid yang terlibat dalam penurunan spanduk iklan rokok selain Hilda adalah Mita Ramadhana, Ananda Bella, Rahmah Suhadah, Haikal Azri, Dian Setiawati, Ina Wijayanti dan Indri Wahyuningsih.

Selain menurunkan spanduk iklan rokok, mereka juga memasang spanduk baru di warung-warung tersebut. Spanduk yang dipasang adalah kampanye tidak menjual rokok kepada anak sekolah.

"Di sekolah kami ada komunitas yang dibentuk setelah kakak-kakak dari Smoke Free Agent (SFA) datang. Tujuannya mencegah teman-teman untuk tidak merokok," tuturnya.

Sekretaris Kecamatan Mampang Prapatan Syaiful Rahman mengatakan kegiatan itu merupakan inisiatif para murid setelah berkoordinasi dengan kecamatan. "Namun, kami memang memiliki Satuan Tugas Kawasan Dilarang Merokok (KDM) yang bertugas mengawasi pelaksanaan (KDM). Kecamatan Mampang Prapatan juga juara II lomba K3 di Jakarta Selatan yang salah satu penilaiannya adalah penegakan KDM," katanya.

Seorang guru SMP 104 Jakarta Selatan, Nurhayati Agus yang mendampingi murid-muridnya mengatakan pihak sekolah memang aktif memberikan bimbingan tentang bahaya merokok. "Di sekolah juga banyak dipasang tulisan dilarang merokok dan poster-poster bahaya merokok. Kami beri pemahaman kepada murid-murid bahwa rokok adalah gerbang narkoba," tuturnya.

Sementara itu, salah satu pemilik warung yang bernama Mufidah menyambut baik kegiatan murid-murid SMP 104. Di warungnya, memang masih ada spanduk iklan rokok, tetapi sudah dirobek bagian iklannya.

"Sejak larangan iklan rokok diberlakukan, kami merobek spanduk iklan rokok itu dengan hanya menyisakan nama warung. Pemasar rokok yang datang juga sudah tahu dan tidak lagi memberi spanduk yang baru," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement