REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan kebutuhan infrastruktur akan semakin meningkat tiap tahunnya. Berbagai permasalahan infrastruktur yang ada di tanah air pun dapat menjadi peluang bagi para pengusaha untuk menjalankan bisnisnya.
"Katanya Jakarta bahaya suka macet, kemacetan itu tanda-tanda rahmat untuk pengusaha. Kalau tidak macet, kita tidak butuh jalan tol, karena macet makanya butuh bikin jalan tol dll, kalian jadi ada kerjaan kan kalau begitu," kata Kalla saat membuka Indonesia Infrastructure Week 2015, di Jakarta, Rabu (4/11).
Begitu juga dengan masalah listrik. Jika masih sering terjadi mati lampu, maka ia meminta para pengusaha untuk melihat hal ini sebagai kesempatan untuk bekerja, bukan sebagai kekurangan.
"Begitu pun mati lampu jangan lihat kesulitannya, tapi lihat kesempatannya, masih butuh banyak listrik di Indonesia, pergi ke PLN minta bangun listrik. Jadi lihatlah kesempatannya," tambah Kalla.
Kebutuhan infrastruktur yang semakin meningkat pun penting untuk direalisasikan. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk meningkatkan kemampuannya membangun infrastruktur.
"Karena itu sangat penting untuk bekerja dan melaksanakannya. Tentu tidak cukup dengan berbicara, lebih penting mengerjakannya," tambah dia.
Karena kebutuhan peningkatan infrastruktur yang semakin meningkat, Kalla pun meyakini bisnis infrastruktur akan selalu berkembang dan tidak akan pernah berhenti. Untuk memenuhi kebutuhan inipun dapat diatasi dengan teknologi serta investasi.
Pembangunan infrastruktur, kata Kalla, dapat menarik berbagai pihak, seperti pengusaha, suplier, kontraktor, investor, teknologi, dll.
"Intinya, masalah yang dihadapi adalah demand-nya lebih tinggi daripada suplai. Maka itu, ini masalah yang harus disegerakan selesainya," kata Kalla.