REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Agus Hermanto menyatakan, Indonesia belum siap ikut bergabung dengan pakta perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik (Trans-Pacific Partnership-TPP). Indonesia akan lebih mendapat banyak kerugian daripada untung dari kesepakatan tersebut.
Agus menilai, perusahan swasta atau BUMN belum siap jika harus menghadapi TPP. Terlihat dari kekuatan ekspor Indonesia yang belum maksimal karena masih kurang mengisi kebutuhan masyarakat.
"TPP lebih memfokuskan ekspor, padahal Indonesia belum bisa bersaing dan berada pada pusaran-pusaran posisi bagus dalam kawasan perdagangan," ujar anggota Fraksi Partai Demokrat di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (4/11).
Dia menyerankan agar Presiden Joko Widodo mempertimbangkan secara matang jika akan masuk TPP. Perlu perhitungan untung-rugi yang matang agar Indonesia tidaa hanya menjadi korban pangsa pasar saja. "TPP saat ini lebih banyak mudorotnya daripada manfaatnya," kata Agus.
Di samping itu, ekonomi Indonesia dinilai masih dalam posisi yang menyulitkan. Sehingga apabila Indonesia bergabung bersama 12 negara anggota TPP lainnya, dikhawatirkan ekonomi akan semakin terpuruk.