REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai manajemen Gojek menurunkan tarif sewa, dari Rp 4 ribu menjadi Rp 3 ribu per kilometernya pada Senin (2/11) kemarin, sejumlah pengendara Gojek dikabarkan akan melakukan aksi boikot dan demonstrasi.
Mereka menganggap keputusan tersebut dapat merugikan pendapatan pengendara. Namun beberapa pengandara Gojek mengaku tidak keberatan terhadap kebijakan tersebut.
"Saya yakin perusahaan akan berikan yang terbaik. Karena selama saya di sini (Gojek), selalu ada perkembangan-perkembangan," tutur Hasanudin Samparas, pengendar Gojek asal Pondok Indah, Selasa (3/11).
Pengakuan itu juga diutarakan Pipit Pitriasih, pengendara Gojek yang bertempat tinggal di Pasar Minggu. Leony Ramadanti juga senada. Ia lebih memilih tetap mencari penumpang dibanding harus terjun berdemonstrasi atau memboikot perusahaannya. "Saya lebih baik cari duit daripada cari ribut," ujar Leony.
Selain Leony, Pipit dan Hasanudin juga tetap beroperasi. Ketiganya sepakat tidak ingin terprovokasi oknum-oknum pengendar Gojek.