REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mengungkapkan abu vulkanik dari letusan anak Gunung Rinjani, Gunung Baru Jari sempat menganggu rute penerbangan pesawat dari arah Bali menuju Lombok. Abu vulkanik sempat mendekati ketinggian 10 ribu fit.
“Info dari pilot pesawat, debunya sudah mendekati 10 ribu fit dan menganggu penerbangan. Tadi siang penerbangan pertama pukul 09.00 WIB, sekarang sore sudah turun,” ujar Kepala BPBD NTB, Azhar kepada wartawan di Kota Mataram, Senin (2/11).
Ia menuturkan, status Gunung Baru Jari masih waspada. Meski begitu, BPBD telah menyiapkan skenario evakuasi masyarakat yang berada di sekitar gunung.
Termasuk memberikan masker kepada masyarakat di tiga kabupaten. Namun, saat ini, abu vulkanik yang keluar terbawa angin ke arah barat dan jatuh di laut.
“Beberapa upaya yang dilakukan mengirim masker ke tiga kabupaten Lombok Utara, Tengah dan Timur. Kemungkinan musim pancaroba adakalanya angin ke Barat, Timur dan Selatan. Kita terus antisipasi,” katanya.
Menurutnya, jumlah warga yang berada di sekitar gunung diperkirakan mencapai 40 ribu orang di tiga kabupaten. Manakala status dinaikan menjadi siaga maka akan dievakuasi ke arah Pemenang dan disiapkan tempat evakuasi. Sementara evakuasi di Lombok Timur berada di Aikmel.
“Saat ini belum naik status. Perlu disampaikan kepada masyarakat harus waspada. Jangan panik. Evakuasi terakhir, masyarakat panik padahal tidak ada apa-apa,” ungkapnya.