Senin 02 Nov 2015 17:25 WIB

Warga Bogor Ini Puluhan Tahun Tinggal Seatap dengan Makam

Rep: C34/ Red: Nur Aini
Batu Nisan
Batu Nisan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam beberapa tradisi, sejumlah keluarga yang meninggal akan dimakamkan di pekarangan rumah ahli waris. Namun, warga di Bogor justru tinggal di rumah yang di dalamnya terdapat makam.

Sejak 1991, penghuni salah satu rumah petak di Kebon Kopi RT.04/RW.09, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, hidup dengan tiga makam di dalam rumah.

Rumah tersebut ialah milik pasangan almarhum Darwin dan almarhumah Nia Kurniasih, yang kini diwariskan kepada putrinya, Fatimah Ikhtiyar (32 tahun). Sejak 2014, Fatimah bersama suaminya, Asep Sumpena (40 tahun) dan ketiga anak mereka, tinggal di sana.

"Setahu kami, sebelum rumah dibangun pada 1991 sudah ada tiga makam ini. Karena kendala ekonomi, belum bisa dipindahkan," ungkap Asep, di Bogor, Senin (2/11).

Rumah tersebut terbagi atas tiga area yakni teras, ruang utama yang digunakan untuk tidur dan menerima tamu, serta ruang belakang yang digunakan untuk toilet, memasak, dan menjemur pakaian. Masing-masing ruangan seluas 4x4 meter.

Satu makam berada di teras rumah, sementara dua makam lain berada di area kamar mandi. Salah satu makam di ruang belakang diketahui bernama Sumarti binti Jayadi, sementara dua lainnya tanpa identitas.

"Tidak tahu makam siapa, yang depan usianya diduga sudah lebih dari seratus tahun," kata ia.

Ketiga makam itu sudah rata dengan tanah dan tertutup semen lantai rumah. Hanya makam Sumarti yang masih memiliki nisan bertuliskan bahasa Arab.

Selama bertahun-tahun orang tuanya tinggal di sana, Fatimah berkata tak ada kejadian janggal apapun. Keluarganya sudah terbiasa dengan keberadaan tiga makam tersebut.

Namun, sebelum meninggal, kedua orang tuanya mengamanatkan untuk memindahkan makam-makam itu. Dengan bantuan pihak kecamatan dan kelurahan setempat, ketiga makam tersebut akhirnya akan dipindahkan.

Dua makam yang identitasnya tak diketahui akan dipindahkan ke TPU Blender, Kecamatan Tanah Sareal. Sementara, satu makam lainnya akan dipindahkan ke pemakaman tanah wakaf terdekat sesuai permintaan salah satu ahli waris.

"Rencananya besok pagi (3/11)," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement