REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalan Cikapundung Timur yang berada tepat di sebelah Gedung Merdeka akan resmi berganti nama pada Hari Pahlawan 10 November mendatang. Nama Cikapundung Timur akan berganti nama menjadi Sukarno berdasarkan usulan masyarakat.
"Atas usulan masyarakat, disertai dengan kajian, aspirasi dan persetujuan Dewan, Jalan Cikapundung Timur akan diresmikan sebagai Jalan Sukarno pada 10 November," jelas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di ruangannya, Senin (2/11).
Penulisan nama Sukarno tanpa ejaan lama 'oe' sebagai pengganti 'u' bukan tanpa alasan. Ridwan mengatakan, Soekarno tidak menyukai ejaan 'oe' dan lebih memilih penulisan nama dengan ejaan Sukarno. Oleh karena itu, Ridwan memilih agar penulisan nama pengganti Jalan Cikapundung Timur ialah Jalan Sukarno.
"Jadi ejaan yang benar pakai 'u', dan itu dipertegas juga oleh Pak Guruh (anak dari Soekarno)," lanjut Ridwan.
Dipilihnya Jalan Cikapundung Timur untuk diubah namanya menjadi Jalan Sukarno dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya, Jalan Cikapundung Timur bersebelahan dengan Gedung merdeka yang menjadi saksi sejarah terselenggaranya Konferensi Asia Afrika (KAA). Selain itu, Jalan Cikapundung Timur juga bersentuhan dengan Jalan Asia Afrika yang menjadi kebanggaan Kota Bandung. Oleh karena itu, Jalan Cikapundung Timur yang kemudian dipilih untuk diubah namanya menjadi Jalan Sukarno.
Selain Jalan Cikapundung Timur, ada pula rencana perubahan nama Jalan Cikapundung Barat. Ridwan mengatakan, ada aspirasi dari pemerintah Mesir untuk mengubah Jalan Cikapundung Barat menjadi nama Presiden Mesir kedua, Gamal Abdul Nasser.
Pemerintah Mesir mengajukan aspirasi tersebut karena sebelumnya Mesir sudah membuat Jalan Sukarno di Kairo sebagai penghormatan. "Jadi, atas nama solidaritas. Kemungkinan kalau iya, bisa saja di Cikapundung Barat. Tapi belum dibahas," ungkap Ridwan.