Senin 02 Nov 2015 06:17 WIB

Pendapatan Pajak Menurun, DPRD DKI Minta Optimalkan Sistem Online

Rep: C26/ Red: M Akbar
Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito (kedua kiri) serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) meresmikan pembukaan Gerai Layanan Terpadu di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan, Sigit Priadi Pramudito (kedua kiri) serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) meresmikan pembukaan Gerai Layanan Terpadu di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Sunirman mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus meningkatkan sistem komputerisasi dalam mengelola pendapatan pajak. Pasalnya dengan begitu pemasukan pemprov dari pajak bisa lebih besar. 

"Kalau menurut saya selama mereka tidak menggunakan sistem computerize dalam mendapatkan pajak, susah untuk dioptimalkan. Makanya harus ditingkatkan," kata Prabowo kepada Republika.co.id, Ahad (1/10).

Menurutnya pajak online lebih memudahkan masyarakat atau para pengusaha untuk membayar. Terutama pajak yang berkaitan dengan izin usaha seperti restoran, hotel dan perusahaan ataupun tempat hiburan.

Politikus Partai Gerindra ini menilai selama ini pajak online masih belum maksimal. Jadi para pengusaha masih enggan bahkan terlambat menyetor pajak karena malas mengantri atau waktu yang tidak memadai.

"Karenanya pajak online dapat memudahkan otomatis bisa mendapatkan pajak yang lebih besar," ujarnya.

Banyak alasan yang dinilianya banyak menjadi dalih para wajib pajak untuk membayarkan kewajiban. Karenanya butuh peran aktif dari pihak terkait untuk mengurusi itu.

Ia juga menyarankan dinas terkait harus aktif turun ke lapangan. Selama sistem online belum berjalan maksimal. Jadi, pendapatan pajak dapat bertambah dan sesuai dengan target yang ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement