Ahad 01 Nov 2015 18:00 WIB

Prajurit TNI Ikut Padamkan Asap Perlu Diapresiasi

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan bencana asap tiba di Lapangan Udara (Lanud) Palembang, Sumsel, Kamis (22/10).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sejumlah prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas penanggulangan bencana asap tiba di Lapangan Udara (Lanud) Palembang, Sumsel, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari 1.095 prajurit TNI yang diberangkatkan pada gelombang pertama Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, dilaporkan 117 prajurit mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk itu, perlu ada apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah membantu langsung pemadaman kebakaran hutan dan lahan, termasuk terhadap prajurit TNI.

Menurut pengamat militer asal Universitas Padjajaran (Unpad), Muradi, Mabes TNI memang perlu memberikan appresiasi terhadap prajurit yang telah bekerja keras dalam upaya memadamkan kebakaran tersebut. Terlebih terhadap prajurit yang mengalami ISPA.

Namun, menurut Muradi, appresiasi ini tidak perlu berupa kenaikan pangkat yang luar biasa. Tapi cukup dengan promosi. ''(Promosi) bisa dilakukan dengan memindahtugahkan, misalnya dari Bukit Barisan kemudian pindah ke Kodam Jaya atau Siliwangi. Prajurit itu akan senang sekali jika dipindah ke Jawa, walaupun pangkatnya sama. Atau dipindah ke tempat yang secara prinsipil memiliki grade lebih tinggi,'' ujar Muradi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/11).

Jika apresiasi dilakukan dengan kenaikan pangkat, maka dikhawatirkan akan menggangu keseimbangan internal adan kecemburuan di antara prajurit. Promosi itu menjadi langkah yang tepat untuk menjaga rasa keadilan di internal prajurit.

"Jangan tiba-tiba karena mereka ikut memadamkan, kemudian naik pangkat. Cukup dipromosikan saja,'' kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad tersebut.

Tetapi Muradi menegaskan, sebaiknya appresiasi ini dilakukan setelah semua persoalan di lapangan selesai, seperti padamnya api di daerah kebakaran hutan. Selain itu, Mabes TNI juga menyediakan pengobatan dan memastikan kesembuhan prajurit yang terkena ISPA terlebih dahulu.

"Harus dipastikan mereka sehat dulu, karena pengobatan itu penting untuk dilakukan. Kemudian akan dinilai seberapa besar, mereka akan diberikan apresiasi,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement