Ahad 01 Nov 2015 11:40 WIB

Polisi Bunuh Diri, Psikolog: Jangan Salahkan Personel

Rep: C93/ Red: Erik Purnama Putra
Reza Indragiri Amriel
Foto: NET
Reza Indragiri Amriel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, pekerjaan sebagai petugas kepolisian sangat stressful. Tidak hanya dari tekanan kerja, tapi juga dari faktor-faktor personal. "Tapi saya menolak jika bunuh diri polisi dipersoalkan hanya dari sisi personel," kat Reza saat dihubungi, Ahad (1/11).

Menurut Reza, kita harus melihat pula sudah sejauh mana perhatian yang diberikan lembaga untuk kesehatan para personelnya. Reza menyarankan, Lembaga harus mampu memperkuat program-program yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan para personelnya, termasuk kesehatan psikis.

"Kita harus mempertanyakan seberapa jauh perhatian lembaga atau institusi terhafap kesehatan personel. Kuat dugaan saya, institusi sampai sekarang masih perlu memperkuat program-program untuk meningkatkan kesehatan, termasuk kesehatan psikis, personel," tambah Reza.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, sepanjang 2015 hingga Oktober, sudah terjadi enam kasus polisi bunuh diri. Dua di antaranya bunuh diri di rumah kekasihnya di Jakarta.

Terakhir, kasus bunuh diri dilakukan Kanit Lantas Polsek Cipondoh, Iptu Budi Riyono di rumah wanita idaman lain (WIL)nya berinisial H di Perumahan Griya Kenangan, Cipondoh, Tangerang, Banten pada Sabtu (31/10).

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement