Sabtu 31 Oct 2015 19:06 WIB

Isak Tangis Pak Ogah di Atas Makam Pak Raden

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Abdul Hamid (Pak Ogah) hadir dalam pemakaman almarhum Suryadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). Almarhum Pak Raden meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni akibat sakit infeksi paru
Foto: Republika/Yasin Habibi
Abdul Hamid (Pak Ogah) hadir dalam pemakaman almarhum Suryadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (31/10). Almarhum Pak Raden meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni akibat sakit infeksi paru

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Setelah prosesi pemakaman Sayudi alias Pak Raden selesai, para pelayat satu-persatu mulai beranjak dari kuburan. Namun, salah satu sahabat almarhum dalam kisah Si Unyil, Pak Ogah tampak masih menangis terisak-isak di atas kuburan Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (31/10).

Pria yang mempunyai nama asli Abdul Hamid tersebut berdo’a dengan khusuk dan sesekali menaburi bunga di atas kuburan sahabat sekaligus gurunya tersebut. Bahkan, tanpa ragu ia mencium foto Pak Raden yang disandarkan pada papan nisan kuburan tersebut.

“Yang jelas, saya terpukul sekali, duka cita itu sangat dalam sekali untuk saya, dan saya mengajak kepada semua orang, marilah kita berdoa semoga Pak Raden ini mendapat tempat yang layak di sisi Allah SWT, amin,” kata Pak Ogah saat diwawancarai di TPU Jeruk Purut.

Pak Ogah mengatakan, tanpa sosok Pak Raden dirinya bukanlah apa-apa, karena Pak Raden lah yang membuat tokoh Pak Ogah dalam kisah Si Unyil, sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas. “Pak Ogah tanpa Pak Raden tidak akan ada, dan boneka yag dibuatnya sangat mirip dengan saya,”  ujarnya.

Menurut Pak Ogak, Pak Raden merupakan sosok yang sangat baik terhadap semua orang, namun di sisi lain dia juga bisa bersikap tegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement