Sabtu 31 Oct 2015 18:12 WIB

Dituding Bobol ATM, Dede Dikeroyok Warga

Rep: C37/ Red: Ilham
Mesin ATM
Foto: Republika/Prayogi
Mesin ATM

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Seorang pemuda babak belur dihajar massa di sebuah minimarket di Jalan Kampung Rawa Luko RT 03/03, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi pada Jumat (30/10) malam. Dede Saputra (31 tahun) dikeroyok warga karena dituding telah membobol ATM.

Dede kepergok menukar kartu ATM milik warga sekitar, Buimah Manalu. Padahal, kenyataannya kartu ATM milik Buimah masih tersemat di dalam mesin.

"Saya melihat dia ngasih kartu ATM ke istri saya dan berpura-pura menolong," kata Simanjuntak, suami korban pada Sabtu (31/10).

Simanjuntak menuturkan, peristiwa ini bermula saat sang istri hendak menarik uang di mesin ATM tersebut. Kartu miliknya lalu tertelan di mesin ATM. Lalu Dede yang berada di sana menawarkan diri untuk membantu.

Saat Buimah lengah, Dede lalu memberi korban kartu ATM yang telah ia siapkan dan berkata bahwa kartu tersebut adalah milik korban.

Menurut Simanjuntak, awalnya sang istri tak mengetahui bahwa kartu miliknya ditukar. Namun saat diperhatikan, ternyata kartunya berbeda dengan miliknya. Buimah lalu berteriak seraya meminta bantuan warga sekitar.

Teriakan Buimah itu memancing emosi warga yang mendengar. Warga langsung menghakimi Dede hingga dia menderita luka parah di bagian kepala dan badannya. Beruntung nyawa Dede terselamatkan saat polisi datang ke lokasi ketika mendapat kabar itu. Terduga pelaku segera dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Simanjuntak yakin jika Dede merupakan pelaku kejahatan. Sebab saat mesin ATM diperiksa, dia menemukan sebatang korek api yang diselipkan di tempat nasabah biasa memasukan kartu ke mesin.

"Dia ngasih seolah-olah abis ngeluarin kartu dari mesin. Padahal, saat dicek kartu masih ada di dalam dan ada batang korek api kayu," ucapnya.

Ketika terduga pelaku dikeroyok warga, lanjut Simanjuntak, dua orang tak dikenal diduga rekan korban terlihat melarikan diri. Mereka pergi dengan cepat menggunakan sepeda motor yang diparkir di depan minimarket. "Warga tidak sempat menangkap temannya, karena keburu kabur naik motor," katanya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bekasi Timur, Inspektur Satu Kasran mengakui adanya pengeroyokan itu. Namun menurutnya, Dede belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih kritis di rumah sakit.

Kasran mengungkapkan, penyidik kesulitan mengungkap kasus tersebut, karena tak ada warga yang bersedia dimintai keterangan. "Kami menyesalkan warga yang main hakim sendiri. Setelah sadar Dede akan kami periksa," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement