REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suasana di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat sempat memanas. Massa buruh seharusnya meninggalkan lokasi pada pukul 18.00 WIB, namun mereka memilih tetap bertahan.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Hendo Pandowo telah meminta massa membubarkan diri pada pukul 19.00 WIB. Namun, suara dari pengeras suara polisi tidak dihiraukan para buruh.
Terlihat water canon mulai disemprotkan pada pukul 18.45 WIB. Di bawah terjangan water canon, suara shalawat tetap terdengar dari para buruh.
Kemudian pada pukul 19.00 WIB, mobil yang dipakai buruh untuk berorasi sedikit bergeser, suara sempat terhenti sejenak. "Masa tetap bertahan, tapi pengeras suara di mobil tidak tahan dengan air," ujar Presiden KSPSI, Andi Ghani, Jumat (30/10).
Selanjutnya water canon berhenti menyemprotkan air sehingga masa mulai berorasi kembali pada pukul 19.20 WIB menggunakan speaker mobil. Terlihat Andi Ghani basah kuyup namun tetap melanjutkan tuntutan kepada pemerintah.