Jumat 30 Oct 2015 11:55 WIB

Buruh Jabodetabek akan Kepung Istana Negara Usai Shalat Jumat

Rep: c21/ Red: Indah Wulandari
  Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/10).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ribuan buruh dari berbagai wilayah Jabodetabek akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara usai shalat Jumat, untuk menyuarakan sejumlah tuntutan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (30/10).

Menurut Presiden Konfederasi Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Said Iqbal aksi yang berlangsung dikoordinir oleh Komite Aksi Upah (KAU).

"Sekitar pukul 10.00 WIB, kami akan berkumpul di patung kuda. Selanjutnya kami akan melakukan long march ke depan Istana Negara," ujar Said, Jumat (30/10).

Untuk tuntutan buruh sendiri antara lain, tolak PP 78 Tahun 2015 Tentang Upah, tolak Formula baru kenaikan upah minimum (Inflasi+PDB), naikan upah minimum 2016 berkisar 22-25 persen.

Said menambahkan, jika pemerintah tidak merespon tuntutan buruh maka akan dilanjutkan aksi mogok daerah. Hal tersebut pastinya melumpuhkan kawasan Industri, pelabuhan, dan Bursa Efek Indonesia.

Selain itu, para buruh mengancam akan melakukan mogok nasional di November  jika tuntutan mereka tidak didengar.

Pemantauan Republika.co.id, sejumlah buruh mulai berkumpul di beberapa titik berbeda. Namun rencananya pusat kumpul para buruh pertama adalah patung kuda, yang kemudian akan melakukan long march ke arah Istana Negara.

Terlihat di sekitar Istana Negara personil kepolisian dan TNI telah berkumpul, meskipun barikade kawat besi belum terpasang. Mereka sendiri dari berpakaian preman sampai menggunakan seragam. Sejumlah polisi juga terlihat telah membawa senjata gas air mata, di bundaran HI, Patung Kuda, dan Istana Negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement