REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mengakibatkan terjadinya kabut asap di Sumatra dan Kalimantan. Hal itu juga sempat mengganggu kehidupan warga suku anak dalam yang berada di Provinsi Jambi.
Kapolda Jambi, Brjgjen Lutfi Lubihanto mengatakan, polda bersama satgas mengantisipasi jika warga suku anak dalam harus dievakuasi karena kebakaran. Tempat evakuasi telah disiapkan untuk menjaga kemungkinan terburuk.
"Tapi untuk saat ini kondisi warga suku anak dalam aman," ujarnya saat dihubungi, Rabu (28/10).
Kondisi aman tersebut, lanjut Kapolda, yang membuat kepolisian belum melakukan evakuasi terhadap mereka. Besok, Kamis (29/10), kata Lutfi, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa direncanakan akan mengunjungi warga suku anak dalam.
Sebelumnya, Lutfi menuturkan, tiga tempat yang sudah disediakan untuk evakuasi warga terdampak asap. Tempat tersebut memiliki fasilitas memadai. Misalnya, petugas kesehatan, tabung oksigen serta pengatur ruangan udara. Lutfi menjelaskan, tiga rumah singgah bagi korban asap terdapat di Polda Jambi dan rumah pintar yang dikhususkan bagi anak-anak. Tempat lainnya di gedung sekolah polisi.
Menurut Lutfi, di polres-polres juga disiapkan untuk menampung warga evakuasi. Namun, Lutfi mengharapkan masalah asap dapat cepat selesai sehingga tidak perlu evakuasi. "Tinggal menunggu perintah pemerintah untuk evakuasi," kata Lutfi.