Rabu 28 Oct 2015 16:20 WIB

Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Asap

Warga berjalan menembus kabut asap di kawasan Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10).
Foto: ANTARA FOTO/Ronny NT
Warga berjalan menembus kabut asap di kawasan Tugu Soekarno, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Empat dari tujuh korban meninggal akibat kabut asap di Provinsi Kalimantan Tengah menerima dana santunan masing-masing sebesar Rp 15 juta. Dana sumbangan itu diberikan pemerintah diwakili Kementerian Sosial.

Keempat korban yang telah disantuni tersebut yakni Ratu Agnesia umur dua bulan, Intan Destiaty Zulfah umur Sembilan tahun, Salmiah 49 tahun dan Karmansyah 70 tahun. "Kalau tiga korban lain yang meninggal akibat kabut asap tersebut belum diberikan santunan, karena masih dalam proses di Kemensos. Jadi, ada tujuh korban kabut asap yang disantuni," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono di Palangka Raya, Rabu (28/10).

Margowiyono mengaku data tujuh korban meninggal akibat kabut asap yang disantuni tersebut berasal dari Dinas Sosial Provinsi Kalteng dan langsung diproses Kemensos sebelum diberikan dana sebesar Rp15 juta. Dia mengatakan bantuan terhadap korban meninggal akibat bencana kabut sebesar Rp 15 Juta tidak disalurkan ke Dinsos setempat, melainkan langsung ditransfer ke rekening ahli waris sesuai data yang diterima Kemensos.

"Dana santunan tersebut ditransfer setelah semua berkas-berkas lengkap dan dilakukan pengecekan. Begitu Dinsos Provinsi kirimkan data, langsung di transfer. Ada proses dan pengecekan," ucap Margowiyono.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) selama bulan September mencapai 8.036 orang, dan penderita diare berkisar 2.890 orang. Direktur Rumah Sakit Umum (RSUD) Doris Silvanus, Rian Tangkudung mengatakan, sejak bencana kabut asap dua bulan lalu, pihaknya belum pernah menerima atau menangani pasien korban asap yang sampai meninggal.

"Kalau meninggal secara langsung karena kabut asap tidak ada ya, tapi kalau meninggal karena diare ada. Diare ini kan sebenarnya bukan karena asap, tapi musim kemarau. Jadi, korban meninggal karena langsung akibat kabut asap di RSUD Doris Silvanus tidak ada," kata Rian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement