REPUBLIKA.CO.ID,KOTA JAMBI -- Kebakaran hutan dan dampak asap terus meluas di Jambi. Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan komunitas pemuda Jambi melakukan demo sekaligus untuk merayakan peringatan hari Sumpah Pemuda.
Presiden Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Jambi Zulkifili mengatakan, demo ini merupakan kedua kalinya dilakukan pemuda. Sebelumnya, pihaknya telah berdiskusi dengan pemerintah provinsi terkait persoalan kabut asap di Jambi.
"Mereka telah berjanji akan tuntaskan kabut asap, tapi sampai sekarang belum terbukti. Kami ingin menuntut kembali," ungkap Zulkifli kepada Republika.co.id di simpang Bank Indonesia, Kota Jambi, Jambi, Rabu (28/10).
Zulkifli menerangkan, pemerintah provinsi dengan DPRD Jambi telah membuat surat pernyataan dengan pihaknya untuk memanggulangi kabut asap. Surat ini ditandatangani pemerintah provinsi Jambi melalui Setda provinsi Jambi pada 7 Oktober lalu.
Dalam surat itu, pemerintah mengungkapkan akan berkomitmen dan berjanji mengatasi kabut asapa di Jambi. Surat itu berisi empat janji dan komitmen pemerintah jambi.
Pertama, dalam satu minggu ke depan, pemprov akan menyiapkan posko kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah provinsi Jambi. Selanjutnya, pemprov harus bertindak bersama Polda Jambi untuk menindak tegas korporasi penyebab kebakaran.
Ketiga, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana dalam menanggulangi kebakaran di seluruh desa di provinsi Jambi. Selain itu, indikator adanya kinerja pemprov dibuktikan dengan berkurangnya konsentrasi asap.
Menurut Zulkifili, komitmen-komitmen tersebut belum terealisasikan hingga kini. "Sekarang sudah lewat dari janji satu minggu itu," terang Zulkifli. Untuk itu, pihaknya menuntut kembali kepada pemerintah.
Pada demo ini, Penaggungjawab Demo, Edianto mengatakan, masyarakat yang datang dalam kegiatan ini lebih dari 1.000 orang.