Selasa 27 Oct 2015 17:11 WIB

AS Tawarkan Bantuan 2,7 Dolar untuk Tangani Kebakaran Hutan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington,  Senin (26/10).
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden Barack Obama menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, Washington, Senin (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat Barrack Obama rupanya ikut menaruh perhatian pada masalah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi mengatakan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Obama dan Presiden Joko Widodo di Gedung Putih, presiden kulit hitam pertama Amerika tersebut justru banyak bertanya soal kondisi bencana asap terkini. 

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake Jr, menurut Retno, telah menawarkan bantuan untuk menangani asap. “Dari pihak Amerika Serikat, saya berbicara dengan duta besar Amerika Serikat sudah ada komitmen untuk membantu senilai 2,7 juta dolar AS,” kata Retno di Washington, AS, seperti dikutip laman Setkab RI, Senin (26/10) malam 

Presiden Jokowi sendiri telah memutuskan untuk pulang lebih awal ke Tanah Air. Presiden beralasan ingin memantau secara langsung perkembangan penanganan asap di Sumatra dan Kalimantan. "Saya memutuskan membatalkan perjalanan ke West Cost atau mungkin langsung meluncur ke Kalteng atau Sumsel," ucap Presiden seperti dikutip Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, Senin (26/10).

Sebagai gantinya, Jokowi akan menugaskan pejabat terkait, yakni menteri perdagangan, menteri komunikasi dan informatika, kepala Badan Ekonomi Kreatif dan kepala BKPM untuk melanjutkan perjalanan ke West Cost dan bertemu dengan para CEO di sana.

Presiden ‎dan rombongan mulanya dijadwalkan akan melanjutkan kawatan ke San Fransisco dan baru tiba ke Tanah Air pada Jumat (30/10). Namun, karena jadwal lawatan dipercepat, Jokowi akan bertolak dari Washington DC pada Selasa (27/10) sore dan diperkirakan akan tiba di tanah air pada Kamis (29/10) dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement