REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang kembali meliburkan seluruh sekolah yang ada di daerah tersebut pada Rabu (28/10) hingga Kamis (29/10). Hal tersebut mengingat konsentrasi partiket debu (PM10) akibat kabut asap kiriman dari provinsi tetangga membuat kualitas udara di Kota Padang memburuk.
"Kemarin (Senin, 26 Oktober 2015) kita umumkan PAUD, TK, SD libur sampai Kamis. Kita lihat perkembangan hari ini, SMP, SMA/SMK mulai libur, besok (Rabu)," kata Sekertaris Daerah Pemkot Padang, Nasir Ahmad di Padang, Sumbar, Selasa (27/10).
Kebijakan tersebut, ia melanjutkan, diambil setelah mendapat laporan hasil pengukuran PM10 yang mencapai angka 418.02 mikrogram per meter kubik dengan kategori ISPU Sangat tidak sehat dari Bapedalda Kota Padang. Selain itu, ia mengatakan, hasil pengukuran dari Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Koto Tabang, Kabupaten Agam juga menjadi salah satu bahan pertimbangan dari Pemkot Padang.
Kemudian, Nasir menuturkan, Pemkot Padang juga berkoordinasi dengan BMKG Ketaping untuk melihat perkembangan arah angin yang menyebabkan penurunan kualitas udara di Kota Padang. "Sudah hubungi BMKG, yang disampaikan BMKG soal arah angin (yang masih mengarah ke Sumbar) dan curah hujan yang masih minim," tuturnya.
Dikatakannya, Pemkot Padang telah meminta kepada Dinas Pendidikan setempat untuk menginstruksikan kepada guru-guru agar memberikan tugas atau bahan pelajaran bagi siswa selama libur sekolah. "Supaya tidak tertinggal (pelajarannya). Secara prinsip, di sekolah libur, tapi ada materi-materi yang harus dipelajari di rumah," lanjutnya.
Kepala Bapedalda Kota Padang, Edi Hasymi menuturkan pada Senin lalu, PM10 angkanya 401,94 mikrogram per meter kubik. Sementara hari ini, PM10 angkanya 418.02 mikrogram per meter kubik. "Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan masuk kategori sangat tidak sehat. Kurang dua poin lagi masuk kategor berbahaya," tuturnya menambahkan.