REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan mengakibatkan terjadinya kabut asap tebal. Meskipun negara luar ikut membantu pemadaman namun, hingga kini belum teratasi.
Pantauan Republika.co.id, meskipun asap masih tebal, namun tidak semua warga Palembang mempedulikan dampak terhadap kesehatan. Banyak warga yang tidak memakai masker.
Budi, warga Lubuk Linggau, Kecamatan Musirawas mengatakan, tidak semua warga menyukai untuk menggunakan masker. Budi sendiri merasa kepanasan jika menggunakan masker.
"Betul bahaya saya ngerti, harus gimana lagi, nggak cocok," ujar Budi di Kota Palembang, Jumat (23/10).
Meskipun sebagian warga enggan menggunakan masker, menurut Budi, himbauan agar menggunakan masker tetap dilakukan oleh berbagai pihak. Baik dari Pemerintah Daerah (Pemkab) maupun relawan.
Anton, salah seorang warga Palembang lainnya menuturkan asap tebal berbulan-bulan mengganggu kesehatan dirinya. Anton mengaku susah bernafas.
"Apalagi kalau pagi yang paling parah, karena ada embun kan," kata Anton.