REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengemudi ojek pangkalan dan ojek berbasis aplikasi, Gojek di Kota Bandung kembali berseteru pada Kamis (22/10). Perseteruan antarpengemudi ojek ini dipicu oleh dugaan kekerasan yang diterima oleh empat pengendara Gojek di Cibiru pada hari yang sama.
Kapolsek Panyileukan Kompol Eko Listiono melalui Kanit Reskrim AKP Syahroni mengatakan ada tiga dugaan kekerasan yang menimpa tiga pengemudi Gojek pada Kamis (22/10). Dugaan kekerasan pertama terjadi di dekat bundaran Cibiru sekitar pukul 06.00 WIB. Pada saat itu, Syahroni mengatakan pengemudi Gojek Iman (24 tahun) beserta seorang warga Sutiono (46 tahun) mengalami pemukulan oleh sekelompok pengendara motor yang diduga merupakan pengemudi ojek pangkalan.
"(Pemukulan) Tidak dengan alat, tapi tangan kosong," ungkap Syahroni saat ditemui di Mapolsek Panyileukan, Kamis (22/10).
Atas kasus dugaan kekerasan tersebut, sekitar pukul 10.30 WIB, puluhan pengemudi Gojek mendatangi Polsek Panyileukan untuk menuntut pengusutan. Para pengendara Gojek tersebut meminta agar kepolisian menindak pelaku yang melakukan aksi kekerasan pada rekan mereka.
Usai mengunjungi Mapolsek Panyileukan, para pengemudi Gojek membubarkan diri menuju ke pusat Kota Bandung. Akan tetapi, saat melewati bundaran Cibiru, para pengendara Gojek kembali diadang oleh sekelompok pengendara motor yang diduga pengemudi ojek pangkalan. Bentrokan pun tak terhindarkan.