REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun dikenal sebagai negara agraris nan kaya akan sumber daya alam, Indonesia masih dilanda kelaparan. Data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut, sekitar 20 juta rakyat Indonesia masih mengalami kelaparan setiap harinya. Di samping itu, sekitar 29 juta orang masih berada di bawah garis kemiskinan.
''Rakyat Indonesia masih kelaparan, juga kekurangan nutrisi, tapi bukannya menderita kelaparan yang amat sangat," kata Perwakilan FAO di Indonesia, Mark Smulders, dalam wawancara khusus dengan Republika.co.id pekan ini. Penyebab utama situasi tersebut, lanjut dia, akibat ketidakmerataan akses dalam pemanfaatan sumber daya alam.
FAO mencatat, negara-negara Asia Tenggara membuat kemajuan luar biasa untuk mengurangi kelaparan. Selama 25 tahun, jumlah penduduk yang kelaparan berkurang setengahnya. Secara global, pencapaian tersebut merupakan kemajuan yang sangat baik dalam mengurangi kelaparan di dunia sebagaimana disepakati pada World Food Summit 1996 dan Millennium Development Goals (MDG).
Termasuk Indonesia, ia tetap melihat upaya yang terus bergerak maju menuju pengurangan angka kemiskinan dan kelaparan. Misalnya, pada 1990 setidaknya terdapat satu dari lima orang yang mengalami kelaparan akut. Saat ini angka tersebut membaik di mana perbandingannya menjadi satu berbanding 14 orang.
Penurunan angka kelaparan pun terjadi. Pada 1990-1992, terdapat sekitar 19,7 persen dari seluruh orang kurang makan di Indonesia. Kemudian pada 2014-2016 diperkirakan angkanya menurun sekitar 7,6 persen. Itu artinya, ada 19,7 juta orang Indonesia yang masih belum bisa berada di situasi cukup makan di kesehariannya. Jumlah ini sama dengan sepertiga dari 60 juta orang yang tercatat masih menderita kelaparan di Asia Tenggara.
"Melihat data, tentu masih banyak yang harus dilakukan, prioritas kami adalah menciptakan Generasi Zero Hunger alias Nol Kelaparan," tuturnya. Yang terpenting yakni memastikan penduduk Indonesia terutama anak-anak mendapatkan gizi yang cukup untuk menjalani hidup yang aktif dan sehat. Ia pun menekankan soal proteksi sosial sebagai salah satu bagian penting dalam mencapai Generasi Nol Kelaparan di Indonesia.