Selasa 13 Oct 2015 19:32 WIB

Tunggakan Listrik Warga Depok Mencapai Rp 10 Miliar

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bayu Hermawan
  Warga mengecek meteran listrik di Rusunawa Cipinang, Jakarta, Rabu (9/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga mengecek meteran listrik di Rusunawa Cipinang, Jakarta, Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tunggakan pembayaran listrik di PLN Area Depok cukup tinggi yakni mencapai Rp 10 miliar per bulannya.

"Rata-rata tunggakan pembayaran listrik mencapai Rp 10 miliar per bulannya," ujar Manager PLN Area Depok, Mujianto di Depok, Selasa (13/10).

Menurut Mujianto banyak faktor penyebab adanya tunggakan pembayaran listrik itu, antara lain karena kondisi ekonomi masyarakat.

"Tunggakan sebesar Rp 10 miliar per bulan itu cukup tinggi, karena sekitar lima persen dari rata-rata pendapatan PLN Area Depok yakni sebesar Rp 200 miliar per bulan," jelasnya.

Mujianto melanjutkan, dengan pendapatan sebesar itu, posisi PLN Area Depok berada di urutan kedelapan dari 17 kantor area di Jawa Barat (Jabar).

"Saat ini jumlah pelanggan PLN Area Depok sekitar 743.000, dan sekitar 200 ribu diantaranya di Rayon Kota Depok. Sedangkan di Rayon Cimanggis sekitar 50 ribu, Cibinong 80 ribu, Bojonggede 50 ribu dan Sawangan 80 ribuan," jelas Mujianto.

Diutarakan Mujianto, sekitar 70 persen pelanggan PLN Area Depok adalah rumah tangga, industri dan kawasan bisnis seperti mall.

PLN Area Depok membawahi lima rayon yakni Rayon Depok Kota, Cimanggis, Cibinong, Bojonggede dan Sawangan.

"Kesadaran masyarakat Kota Depok, Cibinong dan Bojonggede untuk membayar listrik tepat pada waktunya masih perlu ditingkatkan lagi," imbuh Wijianto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement