Senin 12 Oct 2015 13:53 WIB

Megawati Resmikan 'Rumah Soekarno' di Cina

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Foto: Antara
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, SHENZHEN -- Presiden ke lima RI Megawati Soekarnoputri meresmikan pendirian Pusat Kerja Sama Indonesia-Cina, 'Rumah Soekarno', di Shenzhen, Cina, Senin (12/10) sebagai simbol eratnya hubungan kedua negara yang telah berjalan 65 tahun.

Peresmian ditandai pembukaan selubung yang menutupi batu marmer bertuliskan 'Rumah Soekarno' di bagian depan dan pesan dari presiden ke lima Indonesia tersebut di bagian belakang.

"Ini merupakan saat yang membahagiakan bagi saya pribadi dan keluarga besar almarhum Sukarno, yang lebih dikenal dengan 'Bung Karno'. Pembangunan 'Rumah Soekarno' ini memiliki makna yang lebih mendalam serta melambangkan betapa eratnya hubungan bilateral kedua bangsa dan negara Indonesia-Cina," kata Megawati, dengan suara tersedu, menahan haru.

Ia menambahkan, hubungan kedua bangsa dan kedua negara telah berjalan sangat lama antara lain ditandai dengan pelayaran serta kunjungan Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada abad 15 yang sekaligus menjadi tonggak bagi terbangunnya hubungan kedua bangsa serta negara yang semakin kokoh hingga kini.

"Eratnya hubungan Indonesia dan Cina juga telah terbukti berhasil melewati berbagai tantangan, pasang surut, hingga kini menjadi mitra strategis komprehensif dan saya berharap hubungan ini akan semakin erat, luas dan mendalam di waktu-waktu mendatang," kata Megawati.

Sementara itu Ketua China Institute for Innovation and Development Study sekaligus penasehat presiden Cina, Zhang Bijian mengatakan pembangunan 'Rumah Soekarno' berada pada waktu dan tempat yang tepat, dan memberikan makna mendalam bagi hubungan kedua negara.

Shenzhen, merupakan daerah dimana era keterbukaan dan reformasi Cina didengungkan, diproklamirkan oleh Deng Xiaoping. "Shenzhen dan Indonesia memiliki posisi geografi yang relatif dekat, sehingga pembangunan 'Rumah Soekarno' di Shenzhen sangat tepat," katanya.

"Sukarno, adalah sosok yang sangat karismatik di mata masyarakat serta pimpinan Cina Saya masih ingat ketika Soekarno berkunjung ke Cina pada 1956, masyarakat Cina menyambutnya dengan antusias di sepanjang jalan yang dilewati," ungkap Zhang Bijian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement