Sabtu 10 Oct 2015 09:12 WIB

Aktor Intelektual Tragedi Mina

Ambulans membawa jamaah haji korban insiden Mina.
Foto: reuters
Ambulans membawa jamaah haji korban insiden Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ali Mustafa Yaqub/Imam Besar Masjid Istiqlal

Prosesi ibadah haji 1436 H/2015 M selesai sudah. Sebagian jamaah haji telah pulang ke negara masing-masing, sementara sebagian yang lain masih berziarah ke kota suci Madinah.

Ada catatan pahit yang harus ditelan oleh umat Islam pada musim haji tahun ini, yaitu tragedi di Mina yang menelan korban lebih dari 1.000 orang. Sepanjang sejarah kontemporer ibadah haji, setiap tahun memang ada musibah.

Apalagi, jika dalam musibah itu ada jamaah yang meninggal meskipun karena faktor sakit. Namun, tampaknya ada karakter yang berbeda antara musibah-musibah haji yang terjadi sebelum 1980 dan musibah-musibah haji yang terjadi sesudahnya.

Sebelum 1980, musibah-musibah di Mina lebih bersifat alami dan tidak menelan banyak korban. Akan tetapi, setelah tahun 1980, musibah-musibah di Mina memiliki beberapa kejanggalan karena musibah itu di samping menelan korban yang massal, sampai ratusan bahkan ribuan jamaah, polanya juga sama, yaitu jamaah terinjak-injak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement