Kamis 08 Oct 2015 18:48 WIB

Tak Kunjung Padam, TNI Perpanjang Waktu Tugas Personel

Rep: c07/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapuspen TNI, Brigjen Tatang Sulaiman mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan laham (Karhutla) di Sumatera dan Kalimantan. Api yang tak kunjung padam memperpanjang waktu tugas para personel TNI.

"Seharusnya sampai hari ini, Kamis, 8 Oktober, namun karena tidak kunjung padam maka waktu tugas diperpanjang sampai 23 Oktober," ujar Tatan kepada Republika,  Kamis (8/10).

Tatan menjelaskan, ribuan personel sudah dikerahkan di empat wilayah. Wilayah pertama, TNI mengerahkan 2.299 personil di Sumatera Selatan dan Jambi yang dipimpin oleh Kolonel Dwi Darmadi. Wilayah kedua di Riau yang dipimpin Kolonel Dwi Saharjo sebanyak 1.059 personel.

Wilayah ketiga, Kalimantan Tengah dengan 500 personil yang dipimpin oleh Kolonel Aminton Manurung. Lalu, wilayah keempat, Kalimantan Selatan juga mengerahkan 500 personel yang dipimpin oleh Febril Sikumbang.

Sampai hari Kamis (8/10), ujar Tatan, sebanyak 1.775 titik api dan 1.262 titik asap berhasil dipadamkan. Kesulitan yang dihadapi para petugas di lapangan adalah monitor awan dan cuaca yang terbatas. Tidak adanya awan juga merupakan kendala, karena garam yang ditabut tidak akan menjadi hujan bila tidak ada awannya.

Selain itu, mobilitas personel juga menjadi salah satu kendala dalam pemadaman api.

"Contoh di satu Kabupaten sudah padam, ternyata api ada lagi yang menyala di Kabupaten lain, terkadang butuh waktu berjam-jam untuk ke titik api selanjutnya," tuturnya.

Presiden RI, Joko Widodo, menyatakan Indonesia siap menerima bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Pemerintah Indonesia kemarin sudah minta bantuan dan dibantu dari Singapura dalam proses, Rusia, Malaysia, Jepang. Bantuan dari luar negeri diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan asap.

Bantuan yang diharapkan adalah pesawat water bombing yang memiliki kapasitas besar, yang mampu mengangkut air lebih dari 10 ton. Bantuan internasional tersebut nantinya akan bergabung dengan personil dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara.

"Komando tetap ditangan Pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kab Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin," jelas Kapusdatin Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement